Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dan Bakteri Terhadap Pertumbuhan Mahoni (Swietenia Macrophylla King)
Abstract
Salah satu masalah yang dihadapi dunia kehutanan adalah semakin tingginya laju kelUsakan bUlall. Kerusakan butan terutama teljadi karena erosi, kegiatan pemanenan yang kurang baik (eksploitasi), perladangan berpindab, perluasan laban pemukiman, dan kebakaran butan. Erosi yang seling teIjadi dapat mengakibatkan teljadinya pencucian yang tinggi dad unsw' bara yang ada di dalam tauah, yang dapat mengakibatkan menurunkall pH tanah (bersifat masam).Untuk merehabilitasi labanlaban yang terkena erosi banyak ditemukall kesulitan, diantaranya pertumhuhan aoakan pobon yang baru ditanam lambat peltumbuhanya dengan tingkat kematian tinggi, uotuk membantu keberhasilal1 reboisasi tersebut disamping pemilihan jenis pohon yang coeok,juga aplikasi teknoiogi mikrobe perlu diterapkan (Setiadi, 1988). Hasil beberapa studi kualitatif dan kuantitatif te1ah mempeIjelas bahwa aktivitas metabolik mikroba (mikroorgaoisme eontoh : bakteri) pada daerah akar merupakan hal yang vital uDtuk perkembangan tanaman. Selain aktifitas metabolik mikroba, mikoriza juga beJveran dalam meningkatkau kapasitas tanaman dalam manyerap uusur bara dan air.serta berfungsi sebagai kontrol biologi dan meningkatkan ketahauan terhadap kekeringan (Fakuara, 1988). Mikoriza terbagi atas beberapa bagian, diautarauya adalah mikoriza arbuseula yaitu infeksinya di dalam sel atau yang biasa disebut endomikoriza. Mikoriza ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tetapi dapat dilihat dengan bantuau mikroskop. meningkatkan kapasitas tanamal1 dalam menyerap uusur hara dan air. Mahoni merupakan salah satu pohon alternatif yang patut dipertimbangkan, dalam pemilihan jenis tan3man uutuk reboisasi, selaiu kareua mahoui berfungsi sebagai kayu pel1ukangan, Illenurut Kartiko (1983) dalam Wulan (2002) menyatakau bahwa tanaman mahoni adalah salah satn jenis pobon yang dapat digunakan dalam rallgka mereboisasi tanab· tallab keting yang tidak begitu baik untukjati. Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui seberapa besar peranan mikroba dan mikotiza dalam memauipulasi peltUlnbuhan tanaman. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui pellgaruh bakteri dan mikoriza terbadap peltumbuban maboni, hanya saJa bakteri yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah bakteri yang diambil dati media tallah sengon bermikoriza, karena seperti diketahui sebelumnya bakten dan media tallah bennikoriza sengon berpengaruh terhadap pertumbuhan sengon. lsolasi bakteti yang dilakukan, yaitu isolasi bakteri yang berasal dari sampel tanah perakaran sengon (Paraserianthes falcataria) yang bennikoriza dan sampel tanah perakaran sengon yang tidak bermikoriza. Hasil dari isolasi telah dilaporkan oleh Suyono (2003). Dari basil isolasi bakteti pada tanab perakaran sengon bennikoriza dan tanah perakaran sengon tidak bennikoriza diperoleh isolat bakteri sebanyak 11 tipe isolat yaitn isolat Bax, Bbx, Bex, Bdx, Bex, Bo.1', Bgxy, Bhxy, Bixy, Bjy dan Bky. Dan pellelitian diketahui bahwa dali hakted yang diamhil dati perakarall sengoll hennikOJiza dan dari perakaran sengoll tidak bermikoriza ada satu bakteri yang selalu membelikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan mahoni yaitu bakteri Bdx, hakteri iui berasal dari tanab perakaran sengon bennik.oriza. Bakteri Bky memberikan peningkatan pettumbuhan mahoni tidak banya di tinggi, diameter,tetapi juga pada BKT dan BKP ta!laman maboni Dati basil penelitian dapat diketabui babwa hakteri dari perakaran sengon hennikoriza maupull hakteri dari perakaran sengon tidak bennikoriza tidak semua hakteti berpengaruh nyata ada juga bakteri memberikan pengarub buruk terhadap pertumbuban maboni.
Collections
- Forest Management [206]