Respons 24 Galur Padi Tipe Baru (Oryza Sativa L.) Pada Budidaya Monokultur Dan Multikanopi
Abstract
Di Departemen Agronomi dan Hotikultura, Fakultas Petanian IPB, kegiatan
pengembangan varietas padi tipe baru (PTB) telah berlangsung sejak tahun 1997.
Kemudian sejak tahun 2018, secara paralel mulai diinisiasi seleksi galur untuk budidaya
multikanopi, yaitu pertanaman padi yang menggabungkan dua galur dengan ketinggian
berbeda pada satu hamparan. Setelah studi-studi tentang potensi metode budidaya multi
kanopi, stusi arsitektur daun bendera, serta studi parameter genetik dan seleksi pada
budidaya multikanopi, pada tahap ini dilakukan kegiatan yang bertujuan pengujian galurgalur lanjut utk menganalisis respons galur terhadap kondisi multikanopi dibandingkan
kondisi pada pertanaman monokultur. Kegiatan ini dilaksanakan musim tanam musim
Kering (MK) 2024, buan Maret – Juli 2024 di lapang di sawah Babakan, Kampus IPB
Darmaga, Bogor, dilanjutkan dengan pngamatan pascapanen dan analisis data gabungan
s.d. bulan November 2024. Penelitian dirancang menggunakan pertanaman dua kondisi
lingkungan, yaitu kondisi lingkungan monokultur dan lingkungan budidaya multikanopi,
dengan rancangan kelompok lengkap teracak faktor tunggal berulangan untuk masingmasing kondisi monokultur dan multikanopi. Materi tanaman digunakan 24 galur yang
diuji pada kondisi monokultur, dan juga diuji sebagai tanaman tinggi pada budaya
multikanopi dipasang denga 3 genotipe pendek. Plot percobaan berukuran 1x4 m. Pada
monokultur tanaman ditanam dengan jarak 25x25 cm, sedangkan pada multikanopi
ditanam dgn jarak (20-10)x25 cm, dengan satu bibit per lubang tanam. Pengamatan
dilakukan terhadap produktivitas, dan karakter agronomi lainnya yaitu: (1) tinggi
tanaman, (2) panjang batang, (3) jumlah anakan produktif, (4) Umur berbunga, (5) Umur
panen, (6) jumlah gabah total per malai, (7) jumlah gabah isi per malai dan (8) persen
gabah hampa, (9) Bobot 1000 butir gabah bernas. Karakter-karakter tersebut diamati
terhadap semua galur, baik pada lingkiungan budidaya monokultur maupun pada
lingkungan budidaya multikanopi sebagai tanaman tinggi. Data tiap lingkungan budidaya
ditabulasi, dan respons karakter agronomi galur terhadap kedua lingkungan budidaya
kemudian di analisis. Hasil penelitian menunjukkan, galur-galur PTB yang diuji pada
kondisi lingkungann budidaya monokultur dan lingkungan budidaya multikanopi
menunjukkan respons penurunan produktivitas yang beragam. Secara rata-rata,
produktivitas galur yang dipakai sebagai tanaman tinggi pada pasangan multikanopi
berproduksi 62% jika dibanding produktivitas pada budidaya monokultur. Karakter
tinggi tanaman dan panjang batang tidak bertambah tinggi sebagai pengaruh budidaya
multikanopi, demikian pula umur panen dan bobot 1000 biji. Terjadi penurunann nyata
pada jumlah anakan dan jumlah gabah isi per malai galur ketika dipasang sebagai tanaman
tinggi pada multikanopi dibanding monokultur. Beberapa galur yang potensial terpilih
dan dapat dilanjutkan dalam kegiatan program pemuliaan selanjutnya adalah galur
IPB200-F-46, IPB200-F-48, IPB200-F-52, IPB200-F-54, IPB200-F-58, dan IPB202-F-4.
Collections
- Research Report [244]
