Show simple item record

dc.contributor.authorPribadi, Eko S
dc.contributor.authorDeskiharto, Arman
dc.date.accessioned2025-06-17T08:52:14Z
dc.date.available2025-06-17T08:52:14Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/162539
dc.description.abstractSelain menggunakan setrum, sodium sianida juga digunakan untuk menangkap ikan hidup-hidup dari habitat aslinya. Setelah ditangkap, ikan-ikan tersebut dipindahkan dan disimpan dalam air tawar untuk memulihkan dan mengurangi jumlah sianida karena hampir 80% dari semua sianida diubah menjadi anion tiosianat (SCN- ). Anion tiosianat (SCN- ) dihasilkan melalui jalur metabolisme utama untuk mendetoksifikasi anion sianida (CN- ) dan kemudian dikeluarkan melalui air seni (urin) (Rubec et al., 2002). Penangkapan ikan menggunakan sianida dianggap merupakan cara menangkap ikan karang yang mudah dan murah. Ikan karang bernilai tinggi dapat ditangkap hidup-hidup (Frey 2012). Penggunaan sianid tidak selektif terhadap jenis ikan yang akan ditangkap. Terumbu karang hidup dapat teracuni oleh sianida. Paparan sianida diketahui menyebabkan pemutihan karang di terumbu, karena sianida mengganggu simbiosis hubungan antara polip karang dan zooxanthelle yang memberi nutrisi pada karang (Mak et al., 2005; Almany et al., 2007). Meskipun melawan hukum, penangkapan ikan dengan sianida masih umum dilakukan oleh nelayan di masyarakat miskin dan pedesaan yang mengandalkan perdagangan untuk mata pencaharian mereka (Frey, 2012; Reksodihardjo dan Lilley, 2007). ...id
dc.language.isoidid
dc.titlePelacakan Sianida Dalam Upaya Pencegahan Penggunaan Sianida Pada Destructive Fishingid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record