Show simple item record

dc.contributor.authorRamadhan, Muhammad Fakhri
dc.date.accessioned2025-01-06T06:13:58Z
dc.date.available2025-01-06T06:13:58Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160529
dc.description.abstractBiotin adalah salah satu molekul yang tergabung dalam kelompok vitamin larut air dan sering disebut vitamin B7 atau vitamin H. Molekul biotin mengandung dua cincin heterosiklik dengan gugus tio dan imidazol serta rantai samping asam valerat seperti pada Gambar 2. Biotin ditemukan pertama kali tahun 1927 dan dibutuhkan waktu selama 40 tahun untuk mengategorikan biotin sebagai vitamin. Selayaknya vitamin lain, biotin tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia, dan untuk mendapatkannya dibutuhkan asupan dari luar. Biotin dapat ditemukan dalam bentuk bebas ataupun terikat ke protein lain. Biotin yang terikat ke protein lain berbentuk biositin (ε-amino-biotinilisin) dan dapat dibebaskan saat proteolisis. Struktur yang membedakannya dengan biotin adalah gugus samping tambahan berupa lisin yang tergabung dalam protein asalnya (Gambar 2). Biotin terdapat pada banyak makanan seperti kol, tomat, selada, kacang almon, kuning telur, dan susu. Biotin juga disintesis oleh flora usus dalam jumlah cukup. Oleh karena itu, defisiensi biotin sangat jarang ditemukan pada orang dengan asupan makanan normal ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherFK-IPBid
dc.titleBiotinid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record