| dc.description.abstract | Virus merupakan organisme infeksius yang merupakan parasit obligat
intraseluler. Virus akan menginfeksi dan mengambil alih sel inang untuk bereplikasi.
Virus memiliki genom yang dapat berupa DNA atau RNA dan diselubungi oleh protein
yang disebut dengan capsid. Genom virus mengandung informasi yang diperlukan oleh
virus untuk bereplikasi. Virus dapat menginfeksi sebagian besar makhluk hidup,
termasuk bakteri, hewan, tumbuhan, dan bahkan manusia. Virus yang menginfeksi
manusia dan menyebabkan penyakit, terutama penyakit yang epidemik, tidak memiliki
pengobatan yang komprehensif. Selain itu, virus memiliki kemampuan untuk cepat
berubah atau bermutasi dan beradaptasi di lingkungan yang baru. Kemampuan virus
inilah yang kemudian dapat memunculkan penyakit baru dan memiliki kemungkinan
besar menjadi pandemi[1]
.
Pada akhir Desember 2019, wabah dari penyakit yang disebabkan oleh
coronavirus 2019-nCoV, COVID-19 dilaporkan terjadi di Wuhan, China. Wabah ini
kemudian meluas ke 26 negara lainnya di seluruh dunia. Virus ini menyerang sistem
pernapasan manusia. COVID-19 merupakan penyakit akut yang dapat disembuhkan
namun dapat pula berakibat fatal. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena
kerusakan alveolus dan kegagalan pernapasan[2]. Sejak akhir Januari, WHO
menetapkan wabah ini sebagai “public-health emergency of international concern”
karena cepatnya angka wabah ini meningkat di seluruh dunia. Jumlah kasus di dunia
hingga 28 Maret 2020 mencapai angka 512.701 yang tersebar di 202 negara dengan
angka kematian 23.495 jiwa[3]
.
Virus yang pada awalnya disebut dengan 2019-nCoV, diberi nama ulang oleh
International Committee on Taxonomy of Viruses menjadi Severe Acute Respiratory
Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Pada awalnya penelitian menunjukkan
SARS-CoV-2 dapat ditransmisikan dari hewan ke manusia, namun kemudian
ditemukan penularan SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia melalui cairan tubuh
(droplet) atau kontak langsung. Dapat ditransmisikannya virus ini dari manusia ke
manusia menyebabkan virus ini dapat lebih mudah dan cepat untuk menyebar, namun
lebih sulit untuk dideteksi penyebarannya sehingga kemudian menjadi pandemi[4]... | id |