Identifikasi Rambut sebagai Barang Bukti dalam Pemeriksaan Forensik

Abstract

Deteksi dan identifikasi barang bukti merupakan aspek yang sangat penting dalam bidang forensik karena pada setiap tindak kejahatan hampir selalu ada barang bukti yang tertinggal. Barang bukti medik, harus dicari sebanyak mungkin untuk membantu proses peradilan. Sampel barang bukti dapat berasal dari korban atau pelaku kejahatan, yang dapat berupa barang bukti fisik ataupun biologis.1,2 Setiap barang bukti biologis dapat mengandung DNA, sehingga dapat memudahkan mencari pelaku tindak kejahatan. Perpindahan jejak seseorang dapat berupa primer atau sekunder. Barang bukti yang dipindahkan berukuran kecil atau bahkan mikroskopis, menambah tantangan bagi seorang dokter forensik mencari tahu hubungannya.3,4 Rambut merupakan salah satu jenis barang bukti yang paling sering ditemukan di tempat kejadian perkara, tetapi juga menjadi salah satu barang bukti yang paling sulit untuk dipahami. Rambut dapat dijadikan sebagai barang bukti forensik yang baik karena rambut dapat dipelajari serta dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Rambut juga menyimpan informasi biologis yang cukup banyak serta proses pemeriksaannya tidak sulit dan tidak memerlukan biaya yang besar. Selain itu, DNA juga dapat diperoleh dari rambut dan hal ini memberikan manfaat tambahan dalam fungsinya sebagai barang bukti forensik.