Perluasan dan Penguatan SLP Melalui Pendampingan Pesantren

Abstract

School Lunch Program (SLP) dikembangkan untuk menjadi salah satu cara mengatasi masalah gizi pada remaja. Program ini telah terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan status gizi anak sekolah dan remaja adalah melalui School Lunch Program (SLP), program edukasi gizi dan pendampingan pelaksanaan penyelenggaraan makanan di Pesantren. SLP, program kerjasama yang diinisasi oleh Departemen Gizi Masyarakat, FEMA, IPB University bekerja sama dengan PT Ajinomoto Indonesia. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan SLP di dua pesantren tersebut memberikan bukti bahwa SLP berkontribusi positif pada peningkatan asupan nutrisi, perbaikan kebiasaan makan, dan penurunan prevalensi anemia dan obesitas di anak usia sekolah dan remaja. oleh karena itu penyebarluasan program SLP memerlukan strategi yang tepat agar para pesantren lainnya berminat untuk menerapkan SLP secara mandiri. Pada tahun 2021-2023, pendampingan SLP telah dilakukan terhadap 18 pesantren di provinsi Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil pelaksanaan kegiatan tersebut diperoleh bahwa pesantren mendapatkan manfaat yang positif dari pendampingan SLP dengan hasil yang beragam. Untuk memperluas cakupan SLP yang dilakukan secara mandiri oleh pesantren, diperlukan upaya pendampingan yang komprehensif untuk mempersiapkan para pesantren dalam pelaksanaan SLP dengan lebih optimal. Maka dari itu pendampingan SLP dilanjutkan pada tahun 2023-2024, dengan memperluas pencapaian 12 pesanten yang ikut menjadi peserta SLP. Pesantren tersebut berasal dari berbagai daerah di Banten dan Jawa Barat yang memiliki karakteristik sangat beragam. Keberhasilan SLP sangat dipengaruhi oleh komitmen pimpinan pesantren dan sumberdaya yang dimiliki. SLP memberikan dampak dan manfaat yang positif bagi pesantren, terlepas dari berbagai kendala yang dialami oleh setiap pesantren. ...