Show simple item record

dc.contributor.authorKaswanto
dc.date.accessioned2024-02-12T23:55:33Z
dc.date.available2024-02-12T23:55:33Z
dc.date.issued2023-12-15
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138291
dc.description.abstractManajemen jasa lanskap agroforestri (agroforestry landscape services) dalam mempercepat perwujudan lanskap rendah karbon (low carbon landscape) menjadi urgen untuk segera diimplementasikan kepada mitra pengguna, mengingat berbagai permasalahan yang masih kerap terjadi, terutama pada bidang pangan dan pertanian. Manajemen jejaring lanskap agroforestri (LAF) atau agroforestry landscape network dalam bentuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) harus dikembangkan secara berkelanjutan dan berpihak kepada pengguna. Model LAF mampu memberikan solusi pada 3 (tiga) urgensi: 1) menyediakan jasa lanskap secara berkelanjutan, 2) memberikan penghasilan dan nutrisi tambahan bagi masyarakat, dan 3) meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun I (Tahun 2023): menyediakan empat jasa lanskap RTH dan RTB, yakni 1) konservasi keanekaragaman hayati, 2) kandungan karbon tersimpan, 3) kualitas dan manajemen sumber daya air, dan 4) pemanfaatan keindahan lanskap (landscape beautification). Penelitian ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan kerjasama antar stakeholders Academician – Businessman – Government – Community and Mass Media (ABGCM) dalam mengatasi masalah pembangunan yang bersifat multidisiplin, yakni dengan memberikan manfaat yang aplikatif dan spesifik lokasi. Pendekatan ekologis diarahkan pada satuan unit daerah aliran sungai (DAS), yakni DAS Ciliwung, Cisadane, Cimandiri dan Cibuni. Sehingga target luaran: 1) pemetaan jasa lanskap pada LAF empat DAS, 2) model manajemen LAF ideal dan bermanfaat dan berkelanjutan bagi mitra pengguna, 3) rekayasa sosial manajemen LAF bagi masyarakat, dan 4) publikasi ilmiah dalam jurnal internasional dan prosiding seminar. Lanskap Agroforestri (LAF) telah diadopsi secara luas pada daerah tropis dan subtropis di dunia, sebagai salah satu sistim penggunaan lahan yang menyediakan beberapa jasa lanskap. Hal tersebut karena sistim agroforestri menggabungkan penyediaan produk pertanian dan kehutanan dengan output non- komoditas, seperti pengatur iklim (mikro), pengaturan tata air dan tanah, rekreasi, estetika, dan nilai-nilai warisan budaya [1]. Karakter utama LAF adalah kombinasi antara pohon/semak dengan tanaman pertanian atau peternakan, dengan petani/pengelola lahan yang memainkan peran kunci manajemen. Pemilihan jenis dan kombinasi vegetasi yang tepat dalam sistim agroforestri, akan menghasilkan sistim yang multi-fungsi. Beberapa penggunaan/utilitas dari pohon dari sistem agroforestri, yaitu untuk bahan bakar, kayu, buah, pakan ternak, pupuk, obat dan tanaman hias [2]. Selain itu, penggunaan berbagai jenis dan kombinasi vegetasi yang multi-strata pada sistem agroforestri, juga akan berdampak pada peningkatan serapan karbon, biodiversitas, kuantitas dan kualitas air tanah, mencegah perluasan salinitas tanah, dan menambah keindahan lanskap [3]. Jasa ekosistem yang dimediasi oleh pratik agroforestri secara global, tidak hanya bermanfaat untuk petani dan pemilik tanah, tetapi juga untuk masyarakat luas [4]. Jasa LAF seperti sistem pertanaman terpadu, diidentifikasi bermanfaat dalam hal peningkatan penyerapan karbon, meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan di lahan marginal [5, 6, 7, 8]. ...
dc.language.isoidid
dc.titleManajemen Jasa Lanskap Agroforestri pada Ruang Terbuka Hijau dan Biru sebagai Perwujudan Kota dan Komunitas yang Berkelanjutanid
dc.typeTechnical Reportid


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record