Dlfferenslasl Leukosit Ayam Pedaging Yang Diinfeksi Ookista Eimeria Tenella Isolat Sukabumi Setelah Pemberian Anticoccidia Nxl Dan Anticoccidia Cxy
Abstract
Koksidiosis adalah suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa, subphilum Apicomplexa, genus 1:'itnrriu (Van der Sluis, 1993). Penyakit ini Inenyerang saluran pencernaan pada ayam yang rnenirnbulkan kerugian tidak sedikit pada peternakan rakyat dan peternakan besar di Indonesia. Koksidiosis rnenyebabkan kematian ayarn, turunnya produksi telur, perlambatan pertulnbuhan, dan biaya pengobatan tinggi (Ashadi, 1985). Kelnatian yang terjadi dapat ~nencapai 80-90 % pada kasus yang tidak diobati (Dirjen Peternakan, 198 I ttulunt Kumaunang, 1997). Koksidiosis sekuln yang riienimbulkan penyakit berak darah merupakan salah satu penyakit )rang merugikan secara ekonomi, biaya pengobatannya di A~nerika Serikat diperkirakan lebih dari US $ 300 juta per tahun (Calnek el. ul.. 1997). Sedangkan kerugian akibat koksidiosis secara keseluruhannya di A~nerika Serikat mencapai US $ l,5 milyar per tahun (Weber, 1997). Untuk rnenanggulangi koksidiosis dilakukan pengobatan dengan koksidiostat yaitu salah satunya sulfaquinoxaline yang ~nerupakan derivat sulfonainid yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan koksidiosis pada ayam. Penelitian ini bertujuan melihat diferensiasi leukosit ayarn pedaging infeksi ookista liirneriu (enellu isolat Sukabuini setelah pernberian anticoccidia NXL dan anticoccidia CXY. Rata-rata persentase heterofil pada perlakuan yang diberikan anticoccidia NXL, dan pernberian anticoccidia CXY terlihat cenderung n~eningkat dibandingkan kontrol positif. Sedangkan pada pengainatan 4 hari s.i I1 kontrol positif (35.6%) terlihat cenderung rneningkat dibandingkan perlakuan yang diberikan anticoccidia NXL, dan pelnberian anticoccidia CXY.Rata-rata persentase limfosit pada perlakuan yang diberikan anticoccidia NXL, dan anticoccidia CXY terlihat cenderung menurun dibandingkan kontrol positif. Rata-rata persentase eosinofil pada perlakuan fang diberikan anticoccidia NXL,dan anticoccidia CXY tidak menunjukan perbedaan yang nyala dengan kontrol positif. Rata-rata persentase basolil pada perlakuan yang diberikan anticoccidia NXL pada pengalnatan 4 hari s.i I terlihat lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang diberikan anticoccidia CXY dan kontrol positif. Ratarata persentase monosit tidak tnenunjukan perbedaan yang nyata pada selnua per~akuan. Penghitungan persentase diferensiasi leukosit ayarn dari preparat ulas darah dan diuji dengan uji statistik ANOVA dan dilaniutkan dengan uji Duncan Multiple lZange Test.