Show simple item record

dc.contributor.authorMulyono, Rini Herlina
dc.date.accessioned2023-07-06T01:51:03Z
dc.date.available2023-07-06T01:51:03Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120940
dc.description.abstractEpigenetika bermanfaat untuk memberikan wawasan ke dalam mekanisme yang memungkinkan organisme untuk merespon lingkungan, karena proses epigenetik adalah inti dari beberapa jenis plastisitas fenotipik. Pada epigenetika pengaruh pada aktivitas gen yang diwariskan tidak memberikan perubahan pada DNA. Proses epigenetik itu sendiri merupakan konsekuensi interaksi antara gen dan lingkungan dan dapat terjadi akibat silenced genes atau informasi genomik yang tidak terekspresi. Teknologi SCNT (somatic cell nuclear transfer) digunakan untuk memproduksi hewan yang secara genetik identik atau kembar identik. Teknologi ini melibatkan mekanisme epigenetik yaitu kejadian metilasi DNA. Metilasi DNA merupakan mekanisme epigenetik terbaik pada saat ini, yang melibatkan penambahan gugus metil (CH3) ke situs CpG (sitosin yang diikuti oleh guanin dalam sekuen DNA). Situs CpG berkerumun pada region regulasi gen (CpG island) sering dihubungkan dengan penurunan aktivitas dari gen yang terkait. Anak kambing produk dari teknologi SCNT, tidak lepas dari peran gen H19 yang merupakan salah satu dari 73 gen imprinted yang ditemukan pada mamalia, yang berperan penting dalam perkembangan, diferensiasi dan regulasi dari multiplikasi sel yang diwariskan secara paternally imprinted. Gen ini mengkodekan untranslated RNA (UTR) atau RNA yang tidak dapat diterjemahkan. Tingkat kelahiran kloning kambing dengan teknologi ini masih rendah. Dengan transplantasi nuklir, inti somatik membawa modifikasi epigenetik spesifik dari jenis sel yang dibedakan, yang harus diubah selama pemrograman ulang inti. Salah satu modifikasi epigenetik utama dari genom sel somatik mencakup metilasi DNA pada residu sitosin, yang berperanan dalam ekspresi kode genetik dan mempengaruhi pertumbuhan awal dan perkembangan melalui ekspresi gen. Paper ini menyajikan hasil penelitian Lal et al. (2012) mengenai studi molekuler dan epigenetik pada gen H19 kambing (Capra hircus). Percobaan lanjutan pada analisis metilasi dari embrio kloning akan memudahkan identifikasi penyimpangan metilasi dari gen H19 dan model tersebut dapat digunakan untuk mengatur protokol transfer inti pada saat kini.id
dc.language.isoidid
dc.titleStudi Molekuler dan Epigenetik Gen H19 pada Kambing (Capra hircus)id
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record