Show simple item record

dc.contributor.authorSetiyaningsih, Surachmi
dc.date.accessioned2023-02-08T08:53:30Z
dc.date.available2023-02-08T08:53:30Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116675
dc.description.abstractWabah penyakit infeksius pada sapi Bali (Bos javanicus) dilaporkan pertama kali terjadi di Kabupaten Jembrana, Bali pada 1964 (Adiwinata 1967). Dalam kurun waktu 1 tahun, penyakit yang dikenal sebagai penyakit Jembrana (Jembrana Disesase, JD) menyebar ke seluruh wilayah Bali dan mengakibatkan mortalitas yang diperkirakan mencapai 20% (Pranoto dan Pudjiastono 1967; Wilcox et al. 1995). Agen penyebab yang awalnya diyakini sebagai rickettsia (Ressang et al. 1985), kemudian ditengarahi sebagai virus (Wilcox et al. 1992). Analisis lebih lanjut menetapkan penyebabnya adalah lentivirus yang berkerabat dekat, secara antigenik maupun genetik, dengan Bovine immunodeficiency virus (BIV) (Burkala et al.,1999; Chadwick et al., 1995a; Desport et al. 2005; Kertayadnya et al., 1993;). Konfirmasi melalui infeksi experimental membuktikan bahwa JDV menyebabkan manifestasi klinis dan patologis yang bersifat akut dan parah khususnya pada sapi Bali (Soesanto et al. 1990; Dharma et al. 1991; Chadwick et al. 1998; Desport dan Lewis 2010). Berdasarkan karakteristik genetik, antigenik, jenis inang maupun gejala penyakit yang ditimbulkan, ICTV menetapkan virus penyebab JD sebagai spesies tersendiri dengan nama Jembrana disease virus (JDV) (Adams et al. 2017) ... dst ..id
dc.language.isoidid
dc.titleStruktur dan Fungsi Gen Aksesori Virus Penyebab Penyakit Jembranaid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record