Show simple item record

dc.contributor.authorTjahjono, Boedi
dc.contributor.authorLubis, Iskandar
dc.contributor.authorHidiya, Miesriany
dc.contributor.authorTrisasongko, Bambang Hendro
dc.contributor.authorNadalia, Desi
dc.contributor.authorIskandar, Wahyu
dc.contributor.authorKaryati, Nur Etika
dc.contributor.authorSholihah, Rizqi I’anatus
dc.contributor.authorTim Bappedalitbang Kabupaten Tanah Bumbu
dc.contributor.otherBappedalitbang Kabupaten Tanah Bumbu dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor
dc.date.accessioned2023-01-15T13:46:05Z
dc.date.available2023-01-15T13:46:05Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116048
dc.description.abstractDi Indonesia dan di belahan dunia lainnya, bidang pertanian masih memegang peranan yang sangat penting. Komoditas pertanian secara umum tidak hanya dikembangkan untuk bidang pangan, tetapi juga merambah di bidang energi. Di bidang terakhir ini, komoditas pertanian menyumbangkan kontribusi yang besar untuk biodiesel dan bioetanol. Namun demikian, sebagian besar komoditas pertanian masih diarahkan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan pangan lokal, nasional maupun internasional. Kebutuhan pangan yang tinggi umumnya didorong oleh peningkatan jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 270 juta jiwa (BPS, Sensus Penduduk 2020), kebutuhan pangan lokal dan nasional merupakan persoalan yang sangat serius. Tingginya kebutuhan ini diketahui belum sepenuhnya diakomodasi dengan perbaikan pada bidang pertanian. Dengan berbagai ketidakpastian, seperti pembatasan karena pandemi, pemenuhan kebutuhan pangan menjadi isu nasional. Aspek keamanan pangan (food security) di masa pembatasan menjadi pelajaran yang sangat berharga yang merujuk pada pentingnya ketahanan pangan lokal sebagai landasan bagi penguatan ketahanan pangan di tingkat yang lebih tinggi. Sebagai bahan makanan pokok, ketersediaan beras perlu diupayakan melalui budidaya tanaman padi yang baik. Upaya ini telah lama dilakukan pada tingkat nasional (Panuju et al., 2013), yang secara umum dikelompokkan menjadi dua agenda aktivitas penting yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian. Ekspansi lahan pertanian ditujukan untuk memperluas wilayah penanaman secara spasial. Meskipun tidak seluas perkebunan, ekstensifikasi lahan pertanian telah dan akan tetap dilakukan. Mengingat kondisi pengembangan lahan yang bervariasi, maka upaya ekstensifikasi umumnya juga diiringi dengan pengembangan teknologi benih yang toleran terhadap wilayah penanaman baru. Upaya ekstenfikasi yang sangat terkenal adalah di wilayah Kalimantan Tengah yang dapat dikatakan belum sepenuhnya berhasil. Upaya yang sama sedang diusahakan di berbagai wilayah dalam kerangka “Food Estate”. dst ..id
dc.language.isoidid
dc.titleDaya Dukung dan Daya Tampung Lahan Pertanian di Kabupaten Tanah Bumbuid
dc.typeTechnical Reportid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record