Show simple item record

dc.contributor.authorJudi
dc.contributor.authorTumbelaka, Ligaya ITA
dc.contributor.authorPrihatini, Rista
dc.date.accessioned2022-08-02T05:34:32Z
dc.date.available2022-08-02T05:34:32Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113078
dc.description.abstractTingginya kasus gangguan reproduksi dan rendahnya efisiensi reproduksi merupakan masalah utama pada peternakan sapi perah di Indonesia. Beberapa kasus reproduksi yang dikaitkan dengan efisiensi reproduksi antara lain endometritis dan retensio plasenta. Tingkat efisiensi reproduksi dapat dinilai berdasarkan nilai angka konsepsi (conception rate, CR) yang merupakan angka kebuntingan oleh perkawinan pertama, dan jumlah layanan perkawinan per kebuntingan (service per conception, S/C). Insidensi kasus gangguan reproduksi dan nilai efisiensi reproduksi banyak dilaporkan berkaitan dengan perubahan tingkat curah hujan dan musim. Kajian ini bertujuan mengetahui keterkaitan antar curah hujan dengan insidensi endometritis dan retensio plasenta, dan angka konsepsi pada sapi perah di peternakan rakyat, dengan studi kasus di wilayah KPSBU Lembang, Jawa Barat. Data kasus retensi plasenta dan endometritis, serta CR tahun 2007-2009 diperoleh dari Bagian Kesehatan Hewan KPSBU Lembang, sedangkan data curah hujan tahun 2007-2009 diperoleh dari Stasiun Klimatologi Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Data dianalisis secara deskriptif dan diuji korelasi untuk mengetahui derajat hubungan antar-variabel dan koefisien determinan untuk mengetahui pengaruh hubungan antar-variabel menggunakan program Minitab versi 14. Hasil-hasil kajian menunjukkan bahwa insidensi endometritis dan retensio plasenta, serta angka CR sangat berfluktuasi sepanjang periode kajian. Secara umum, kasus endometritis dan retensio plasenta meningkat pada pertengahan hingga akhir tahun, yaitu pada puncak kemarau (curah hujan rendah) hingga menjelang pucak musim hujan. Berdasarkan analisis statistika, semua variabel yang diuji (retensio plasenta, endometritis, curah hujan, dan CR) mempunyai korelasi yang lemah dan semua variabel juga saling memengaruhi secara lemah. Korelasi dan pengaruh lemah di antara semua variabel yang diuji mengindikasikan adanya variable-variabel atau faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap efisiensi reproduksi. Hasil ini mungkin juga mengisyaratkan keberhasilan tim kesehatan hewan dalam mengenali dan menangani kasus dan memberikan pelayanan reproduksi dengan cepat dan tepat. Dapat diisimpulkan bahwa insidensi kasus endometritis dan retensi plasenta, dan curah hujan bukanlah merupakan faktor-faktor utama yang memengaruhi efisiensi reproduksi (CR) sapi perah di wilayah KPSBU Lembang, Jawa Barat.id
dc.language.isoidid
dc.titleHubungan Curah Hujan, Endometritis Dan Angka Konsepsi Pada Sapi Perah : Studi Kasus Di Kpsbu Lembangid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record