Show simple item record

dc.contributor.authorBahruni
dc.contributor.authorHaryanto
dc.contributor.authorShiddiq, Diar
dc.contributor.authorErmyanyla, Mia
dc.contributor.authorSetiajiati, Fitta
dc.date.accessioned2022-07-27T05:07:40Z
dc.date.available2022-07-27T05:07:40Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112879
dc.description.abstractKontribusi hutan Kalimantan untuk manfaat ekosistem, baik manfaat tangible maupun intangible menjadi perhatian dalam banyak penelitian terkait jasa ekosistem dan pengelolaan ekosistem. Namun, hutan Kalimantan juga menghadapi ancaman deforestasi dan degradasi hutan yang tinggi, baik di dalam kawasan hutan maupun di Areal Penggunaan Lain (APL). Upaya perlindungan hutan, terutama di dalam APL, kemungkinan akan menghadapi beberapa tantangan. Areal hutan di dalam APL tergolong rentan dikonversi dengan alasan untuk pembangunan ekonomi. Untuk menjaga hutan di luar kawasan (atau di APL), diperlukan upaya penyadaran dan perencanaan jangka panjang yang matang, salah satunya melalui penilaian ekonomi. Masyarakat lokal di Kalimantan memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan kebun campuran. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan nilai ekonomi ekosistem hutan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan lokal dalam melestarikan hutan dan kebun campurannya. Untuk melindungi hutan yang tersisa di APL, UNDP Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melaksanakan proyek “Penguatan Perencanaan dan Pengelolaan Kawasan Hutan di Kalimantan (KALFOR)” dengan fokus di Pulau Kalimantan. Proyek Kalfor telah dilaksanakan dan mendapat dukungan positif dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan 4 Kabupaten: Ketapang, Sintang, Kotawaringin Barat, Kutai Timur. dst ...
dc.language.isoidid
dc.publisherPusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W)-LPPMid
dc.titleValuasi Ekonomi Jasa Ekosistem Hutan Di Kawasan Areal Penggunaan Lain Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timurid
dc.typeBookid
dcterms.abstractKontribusi hutan Kalimantan untuk manfaat ekosistem, baik manfaat tangible maupun intangible menjadi perhatian dalam banyak penelitian terkait jasa ekosistem dan pengelolaan ekosistem. Namun, hutan Kalimantan juga menghadapi ancaman deforestasi dan degradasi hutan yang tinggi, baik di dalam kawasan hutan maupun di Areal Penggunaan Lain (APL). Upaya perlindungan hutan, terutama di dalam APL, kemungkinan akan menghadapi beberapa tantangan. Areal hutan di dalam APL tergolong rentan dikonversi dengan alasan untuk pembangunan ekonomi. Untuk menjaga hutan di luar kawasan (atau di APL), diperlukan upaya penyadaran dan perencanaan jangka panjang yang matang, salah satunya melalui penilaian ekonomi. Masyarakat lokal di Kalimantan memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan kebun campuran. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan nilai ekonomi ekosistem hutan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan lokal dalam melestarikan hutan dan kebun campurannya. Untuk melindungi hutan yang tersisa di APL, UNDP Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melaksanakan proyek “Penguatan Perencanaan dan Pengelolaan Kawasan Hutan di Kalimantan (KALFOR)” dengan fokus di Pulau Kalimantan. Proyek Kalfor telah dilaksanakan dan mendapat dukungan positif dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan 4 Kabupaten: Ketapang, Sintang, Kotawaringin Barat, Kutai Timur.


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record