Kontrol Biologis Patogen Aeromonas hydrophila pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Menggunakan Kijing Lokal (Pilsbryoconcha exilis).
Abstract
Akuakultur pada sistem intensif seringkali diikuti oleh munculnya wabah penyakit motile aeromonad septicemia (MAS) yang diakibatkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah munculnya wabah penyakit MAS adalah dengan menggunakan kijing lokal (Pilsbryoconcha exilis) sebagai kontrol biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan kijing lokal sebagai kontrol biologis untuk pencegahan penyakit MAS pada ikan nila. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan yang dipakai adalah K- (tanpa pemberian kijing dan tidak diuji tantang), K+ (tanpa pemberian kijing dan diuji tantang A. hydrophila), 1K ( 1 ekor kijing untuk setiap 2 liter air dan diuji tantang dengan A. hydrophila ), dan 2K (2 ekor kijing untuk setiap 2 liter air dan diuji tantang dengan A. hydrophila). Bobot kijing yang dipakai adalah 72,27±1,65 g, sementara bobot ikan nila yang dipakai berukuran 7,88±0,25 g dipelihara pada wadah berukuran 15 cm x 20 cm x 25 cm. Akuarium diisi air dengan volume 8 Liter. Padat tebar ikan adalah 10 ekor untuk setiap akuariumnya. Uji tantang dengan bakteri A. hydrophila dilakukan dengan metode perendaman dengan kepadatan bakteri 7x106 CFU mL-1 selama 7 hari. Secara umum, perlakuan 2K memperlihatkan hasil yang terbaik berdasarkan nilai sintasan (100±0.00%), sel darah putih (4,30±0,70x104 sel mm-3), dan total kelimpahan bakteri (4,53±0,03 log CFU mL-1) setelah 7 hari pengujian. Hasil pengujian akhir nilai sel darah merah tidak berbeda nyata (P>0,05) antar perlakuan, sedangkan nilai total haemocyte count perlakuan 2K (4,75±0,35x105 sel mL-1) lebih rendah dari perlakuan 1K (10,75±0,35x105 sel mL-1).
Collections
- UT - Aquaculture [2036]