Pengeringan Gabah Tipe Bak pada Berbagai Suhu dan Kelembaban Udara
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakteristik pengeringan gabah
tipe bak yang mencakup perubahan kadar air, perubahan suhu, kelembaban udara,
dan total konsumsi energi selama proses pengeringan pada beberapa variasi suhu
dan kelembaban udara. Pengeringan gabah dilakukan dalam tumpukan dengan tebal
40 cm pada laju aliran udara per luasan penampang 0.3 m3/s-m2 dengan 4 perlakuan
yaitu pada dua tingkat suhu udara (35 oC dan 45 oC) serta dua tingkat kelembaban
mutlak udara pengering (rata-rata hasil pengukuran 0.0099-0.0105 kg air/kg u.k dan
0.0192-0.0193 kg air/kg u.k). Kadar air awal gabah yang digunakan berkisar antara
24.53% bb sampai 25.41% bb. Hasil menunjukkan bahwa pada tingkat kelembaban
mutlak yang lebih rendah waktu pengeringan yang dibutuhkan untuk mencapai
14% bb adalah 12 jam dan 10 jam untuk suhu 35 oC dan 45 oC sedangkan untuk
kelembaban mutlak yang tinggi masing-masing adalah 13 jam dan 10 jam. Secara
keseluruhan laju pengeringan rata-rata berkisar antara 0.78% bk/jam sampai 1.13%
bk/jam. Pada awal pengeringan, beda suhu antara lapisan tumpukan lebih besar
pada pengeringan dengan kelembaban mutlak udara yang lebih rendah baik untuk
suhu 35 oC maupun 45 oC. Konsumsi energi spesifik dengan asumsi suhu udara
lingkungan 30 oC sangat dipengaruhi oleh suhu pengeringan yang digunakan,
dimana untuk suhu 35 oC pada kelembaban mutlak rendah dan tinggi masingmasing
adalah 3335.16 dan 4100.36 kJ/kgair yang diuapkan sedangkan untuk suhu 45
oC masing-masing adalah 6925.32 dan 7940.48 kJ/kgair yang diuapkan.