Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Epifit di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai
Abstract
Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sebagian besar
merupakan hutan alam primer (primary forest) yang kaya dengan sumber daya air
berupa sungai dan mata air. Kondisi lingkungan di kawasan TNGC sangat cocok
sebagai tempat hidup tumbuhan paku. Pada umumnya tumbuhan paku dijumpai
tumbuh dengan baik di sepanjang tepi-tepi sungai. Tumbuhan paku mempunyai
nilai ekologi dan ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Secara
ekologi populasi tumbuhan paku epifit juga sering dimanfaatkan oleh beberapa
jenis serangga dan binatang kecil sebagai tempat hidup, berlindung, dan
berkembang biak. Dari sisi ekonomi, tumbuhan paku juga mempunyai fungsi
sebagai sayur-sayuran, obat-obat, bahan kosmetik dan beberapa jenis yang
memiliki perawakan dan daun yang unik dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Februari
2017. Pengambilan sampel keanekaragaman tumbuhan paku epifit dilakukan
dengan metode kuadrat secara purposive sampling berdasarkan keberadaan
tumbuhan paku yang mewakili kawasan TNGC. Data parameter suhu udara,
kelembapan udara, intensitas cahaya, dan kecepatan angin diukur dengan handheld
4 in 1 environment meter. Letak koordinat dan ketinggian lokasi diukur dengan
menggunakan Global Positionong System (GPS). Data korelasi faktor lingkungan
terhadap keberadaan jenis tumbuhan paku epifit di kawasan TNGC dianalisis
menggunakan program Canoco 4.56 dengan metode Cannonical Correspondence
Analysis (CCA).
Sebanyak 19 jenis tumbuhan paku epifit yang termasuk dalam enam suku
ditemukan di kawasan TNGC. Polypodiaceae merupakan suku dengan jumlah jenis
paling banyak ditemukan pada penelitian ini. Jenis dengan indeks nilai penting
(INP) tertinggi pada kawasan TNGC adalah Antrophyum semicostatum (73.27 %)
yang terdapat di lokasi penelitian Situ Sangiang. Indeks keanekaragaman jenis
tumbuhan paku epifit pada setiap lokasi penelitian tergolong dalam kategori sedang,
dengan kisaran nilai antara 1.3 sampai 1.9. Jenis paku epifit pada kawasan TNGC
tersebar merata, dengan nilai indeks kemerataan mendekati 1. Pola persebaran jenis
tumbuhan paku epifit pada setiap lokasi penelitian di kawasan TNGC tersebar
secara mengelompok (Id>1). Cannonical Correspondence Analysis (CCA)
menunjukkan bahwa suhu udara (SU), kecepatan angin (KA) dan intensitas cahaya
(IC) berkorelasi positif terhadap keberadaan jenis tumbuhan paku epifit pada
kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai.