Model Asuransi Pertanian Berdasarkan Indeks Curah Hujan (Studi Kasus : Komoditas Padi di Dramaga Bogor).
View/ Open
Date
2019Author
Muna, Siti Umamah Naili
Purnaba, I Gusti Putu
Setiawaty, Berlian
Metadata
Show full item recordAbstract
Model asuransi pertanian berdasarkan indeks curah hujan hanya berlaku
untuk komoditas pertanian yang ditanam di lahan tadah hujan. Artinya, komoditas
pertanian tersebut memiliki sumber air yang berasal dari curah hujan tanpa irigasi.
Komoditas pertanian memiliki karakteristik tersendiri terhadap banyaknya air yang
dibutuhkan, sebagai contoh komoditas padi. Padi dapat tumbuh optimal dengan air
yang ideal selama masa tanam padi. Padi dapat mengalami kerusakan jika curah
hujan sangat tinggi atau sangat rendah. Kerusakan atau kegagalan panen padi
berkorelasi dengan curah hujan.
Curah hujan dapat mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian
sehingga pendapatan petani menurun. Selain itu, curah hujan yang sangat tinggi
atau rendah berpotensi gagal panen total bagi suatu komoditas pertanian. Curah
hujan yang diperkirakan dapat mewakili kegagalan panen tersebut di suatu wilayah
adalah curah hujan berindikator harian maksimum selama satu periode tanam.
Curah hujan harian maksimum yang terlalu tinggi berisiko banjir. Curah hujan
harian maksimum yang sangat rendah mengindikasikan kekeringan karena curah
hujan harian lainnya akan lebih rendah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini
yaitu membuat model penjamin kerugian dari risiko-risiko untuk komoditas
pertanian dengan cara mengembangkan model klaim benefit berindikator curah
hujan harian maksimum. Selain itu, penelitian ini melakukan studi kasus model
terhadap data curah hujan harian maksimum selama satu masa tanam padi.
Model klaim benefit dikembangkan dengan menambah lingkup perlindungan
terhadap kerugian suatu komoditas pertanian. Kerugian tersebut berupa penurunan
produktivitas dan puso akibat curah hujan harian maksimum yang melebihi atau
kurang dari nilai patokan ideal bagi suatu komoditas pertanian. Curah hujan harian
maksimum di masa yang akan datang diasumsikan memiliki sebaran yang sama
seperti masa lalu di wilayah tertentu. Oleh karena itu, model membutuhkan
distribusi curah hujan dan karakteristik komoditas pertanian tertentu di wilayah
yang diasuransikan. dst...