Penerapan Skyline Query pada Pencarian Rute Alternatif.
View/ Open
Date
2019Author
Perceka, Rangga Adiyasa
Djatna, Taufik
Kusuma, Wisnu Ananta
Metadata
Show full item recordAbstract
tambahan lainnya seperti keberadaan lampu lalu lintas dan zebra cross. Jika setiap jalan memiliki data tesebut, maka dibutuhkan suatu metode untuk mengolah data tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan skyline query.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang algoritme pencarian rute jalan dengan metode skyline query dengan mempertimbangkan sepuluh atribut jalan dan moda transportasi yang digunakan. Kemudian mengimplementasikan algoritme pencarian rute dalam bentuk aplikasi Android.
Penelitian ini dimulai dengan merancang graf antara titik asal ke titik tujuan. Pembuatan graf dimulai dengan membuat titik-titik kandidat antara titik asal dengan titik tujuan dengan Teknik Minimum Bounding Rectangle (MBR). Koordinat titik kandidat akan dikoreksi dengan Google Maps Roads API agar menempel ke jalur jalan terdekat. Algoritme k-Dominant Skyline Query digunakan untuk mencari titik kandidat yang tidak terdominasi oleh titik kandidat lain. Titik kandidat hasil skyline query akan dirangkai untuk dijadikan graf. Algoritme Dijkstra diimplementasikan untuk menemukan jalur terpendek dari graf yang telah dihasilkan. Penelitian ini diimplementasikan dalam bentuk aplikasi Android. Pengujian algoritme pencarian dilakukan dengan Teknik Black Box. Pengujian dilakukan dengan mengubah nilai pembagi area MBR, kemudian dilihat dampaknya terhadap jumlah titik kandidat yang dihasilkan, jumlah titik skyline yang dihasilkan dan waktu eksekusi yang dihasilkan. Pengujian ini dilakukan untuk tiga jenis moda transportasi yang berbeda, yaitu mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki.
Hasil penelitian menunjukkan rancangan algoritme pencarian rute dengan skyline query berhasil dilakukan. Algoritme pencarian rute berhasil diimplementasikan dalam bentuk aplikasi Android. Hasil penelitian menunjukkan waktu eksekusi tercepat adalah 3.43 detik dengan jumlah pembagi MBR adalah n = 5 dan jenis moda transportasi adalah pejalan kaki. Nilai k optimal adalah 1 dalam mode transportasi pejalan kaki dengan mengambil 1 dan 3 titik skyline. Algoritme Dijkstra menunjukkan rute perjalanan hanya melewati satu titik skyline dari titik asal untuk mencapai tujuan.