Pembuatan dan Karakterisasi Film Berbahan Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) dengan Guar Gum dan Gelatin sebagai Bahan Pelapis (Film).
Abstract
Salah satu cara menghambat kerusakan akibat proses respirasi dan transpirasi buahan segar adalah dengan pelapisan (film) pada permukaan kulit buah. Lidah buaya sebagai bahan utama pelapis perlu dikombinasikan dengan bahan lain untuk meningkatkan karakteristik pelapis. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penambahan guar gum (GG) dan gelatin (GE) pada gel lidah buaya (AL) terhadap karakteristik larutan film sebagai bahan pembuat film, dan mengkarakterisasi film yang dihasilkan. Penyimpanan larutan film pada suhu ruang dikaji untuk melihat perubahan karakteristik larutan maupun film yang dihasilkan. Ada empat perlakuan larutan film yaitu AL20%GG0.75%, AL20%GG1%, AL20%GE2%, dan AL20%GE4%. Perlakuan lidah buaya-guar gum didapat dengan cara, larutan lidah buaya 20 g ditambahkan larutan guar gum 37.5 g atau 50 g (dari larutan guar gum 2%) dan ditambahkan air destilata sampai total larutan 100 g. Perlakuan lidah buaya-gelatin didapat dengan cara, larutan lidah buaya 20 g ditambahkan larutan gelatin 25 g atau 50 g (dari larutan gelatin 8%) dan ditambahkan air destilata sampai total larutan 100 g. Larutan film dan film dikarakterisasi setiap 2 hari sekali dengan total lama penyimpanan 5 hari (H0, H2, dan H4). Perlakuan lama penyimpanan yang terbaik adalah pada hari ke-0. Perlakuan bahan tambahan guar gum 0.75% adalah perlakuan yang terbaik dengan karakteristik sedimentasi 0%, pH 3.37±0.06, total mikroba 1.24 x 104 CFU/ml, apparent viscosity 471.33±10.59 mPa·s, ketebalan 0.0633±0.00mm, ΔE 1.85±0.03, kadar air 11.22±0.64%, kelarutan 17.45±0.56%, WVTR 14.17±1.26 g/jam·m2. Perlakuan bahan tambahan gelatin 2% lebih baik dari pada gelatin 4% dengan karakteristik sedimentasi 3.39±0.81%, pH 4.24±0.01, total mikroba 2.3 x 104 CFU/ml, apparent viscosity 3.53±0.63 mPa·s, ketebalan 0.0442±0.00 mm, ΔE 1.99±0.10, kadar air 11.82±0.77%, kelarutan 20.61±0.36%, WVTR 12.08±0.69 g/jam·m2.