Pengembangan produk roll cake kombinasi tepung bekatul dengan tepung talas atau tepung sukun untuk Lansia.
Abstract
Makanan pada lanjut usia harus memperhatikan kandungan gizi dan konsistensinya sesuai dengan perubahan fisiologis yang dialaminya. Banyak lansia yang mengalami kekurangan gizi karena asupan makanan yang tidak cukup dan tidak sehat. Persentase lansia di Indonesia yang mengalami gizi kurang sebesar 3.4% dan berat badan kurang sebesar 28.3%, dengan persentase angka kehilangan gigi mencapai 24%. Prevalensi konstipasi pada lansia sebesar 3.8% untuk lansia 60-69 tahun, dan 6.3% pada usia di atas 70 tahun. Salah satu zat gizi yang dibutuhkan untuk lansia adalah serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula produk roll cake dnegan tekstur yang lunak berbahan dasar tepung bekatul yang dikombinasikan dengan tepung talas atau tepung sukun sebagai pangan alternatif tinggi serat untuk lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap, perlakuan berupa kombinasi tepung bekatul dengan tepung terigu sebagai kontrol (50%:50%), tepung bekatul dengan tepung talas sebagai F2 (40%:60%), dan tepung bekatul dengan tepung sukun sebagai F3 (25%:75%). Formula terpilih adalah F3 karena memiliki nilai uji hedonik yang paling tinggi, kandungan serat yang paling tinggi, serta kandungan lemak yang paling rendah. Setiap sajian roll cake (100 gram) berkontribusi terhadap angka kecukupan gizi (AKG) lansia 65-80 tahun sebesar 19.5% energi, 10.5% protein, 41.9% lemak, 11.2% karbohidrat, dan 76.7% serat pangan. Sebanyak 96.7% lansia menyukai rasa roll cake dan 90% menyukai teksturnya berdasarkan uji sensori kepada 30 orang lansia. Berdasarkan analisis biaya, produk roll cake termasuk cukup terjangkau untuk semua kalangan.
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]