Penggunaan Tanaman Air yang Berbeda dalam Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Ikan Mas Cyprinus carpio.
View/ Open
Date
2019Author
Jaya, Fahmi Rahma Tri
Nirmala, Kukuh
Supriyono, Eddy
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah minyak goreng atau sering kita sebut minyak jelantah adalah salah
satu jenis limbah organik yang saat ini menjadi masalah serius bagi keberlanjutan
kualitas lingkungan khususnya di lingkungan akuatik. Pemanfaatan perakaran
tanaman sebagai media tumbuhnya bakteri telah banyak digunakan sebagai agen
bioremediator untuk menurunkan pencemaran limbah minyak di lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis efektivitas penggunaan tanaman eceng
gondok (Eichhornia crassipes), kiambang (Salvinia natans) dan kangkung air
(Ipomoea aquatica) dalam pengelolaan limbah minyak jelantah di perairan terhadap
kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian
dilakukan pada media air yang tercemar limbah minyak jelantah dengan konsentrasi
10 mg L-1, menggunakan lima perlakuan berbeda yaitu perlakuan K- (kontrol
negatif), K+ (kontrol positif), Eg (eceng gondok), Ki (kiambang) dan Ka (kangkung
air) dengan lama waktu treatment selama 28 hari, air hasil treatment kemudian
diambil setiap 7 hari sekali untuk digunakan sebagai media pemeliharaan larva ikan
mas (Cyprinus carpio) guna mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan
uji. Perlakuan rhizoremediasi menggunakan tiga tanaman rhizoremediator berbeda
yaitu eceng gondok, kiambang dan kangkung air terbukti dapat meningkatkan
tingkat kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan mas pada media
pemeliharaan yang tercemar limbah minyak jelantah. Pengukuran tingkat
kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan menunjukkan hasil terbaik pada
penggunaan air yang telah di-treatment selama 21 hari (H21) dengan tanaman
eceng gondok dan kangkung air sebagai perlakuan terbaik terhadap tingkat
kelangsungan hidup maupun pertumbuhan larva ikan mas.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]