Kajian Daya Dukung Jalan dan Prioritas Penanganannya di Perbatasan Kota Depok dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan
Abstract
Jalan merupakan salah satu bagian dari pelayanan publik yang tak
terpisahkan dari kewajiban negara untuk mensejahterakan rakyatnya dan sudah
menjadi tugas pemerintah daerah menyusun kebijakan publik sesuai dengan
kehendak publik sehingga penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas
dapat tercapai tak terkecuali di daerah perbatasan.
Kota Depok sebagai daerah penyangga dan pendukung aktivitas
perekonomian yang berbatasan langsung dengan Kota Administrasi Jakarta
Selatan menjadikannya sebagai daerah yang sangat strategis untuk permukiman
yang kemudian berdampak kepada tingginya arus migrasi yang masuk ke Kota
Depok. Sebanyak 87.70% penduduk Kota Depok bekerja di DKI Jakarta dan
69.46% penglaju tersebut menggunakan kendaraan pribadi. Besarnya jumlah
penglaju tersebut membutuhkan kualitas jalan yang baik dengan tentunya
memperhatikan pula daya dukung dari jalan itu sendiri. Daya dukung jalan yang
sudah terlampaui dan tidak mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah akan
berdampak pada terhambatnya pergerakan barang/jasa.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan perencanaan prioritas
penanganan jalan khususnya di perbatasan Kota Depok dengan Kota Administrasi
Jakarta Selatan dengan harapan penanganan yang dilakukan dapat lebih efektif
dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kondisi jalan di
perbatasan Kota Depok dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan; (2)
menganalisis daya dukung jalan di perbatasan Kota Depok dengan Kota
Administrasi Jakarta Selatan; dan (3) menyusun arahan prioritas penanganan jalan
dalam rangka peningkatan kualitas jalan di perbatasan Kota Depok dengan Kota
Administrasi Jakarta Selatan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif, analisis Customer Satisfaction Index (CSI), analisis Level of
Service (LoS) dan sintesis logika spasial infrastruktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi jalan di Kota Administrasi
Jakarta Selatan, tiga jalan dalam kondisi sedang (Jalan Srengseng Sawah, Jalan
Moh. Kahfi I dan Jalan Moh, Kahfi 2) dan satu jalan dalam kondisi rusak ringan
(Jalan Lenteng Agung Raya), sedangkan untuk jalan di Kota Depok, dua jalan
dalam kondisi rusak ringan (Jalan Kukusan Raya dan Jalan Tanah Baru) dan satu
jalan dalam kondisi sedang (Jalan Raya Margonda). Kondisi perlengkapan jalan
dan fasilitas pendukung di Kota Administrasi Jakarta Selatan (96%) lebih baik
dibandingkan dengan ruas jalan di Kota Depok (86%). Tingkat kepuasan
masyarakat terhadap jalan dalam kategori kurang puas dan cukup puas, secara
keseluruhan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi jalan di perbatasan
memiliki nilai 52.10% untuk Kota Depok dan 54.52% untuk Kota Administrasi
Jakarta Selatan dengan arti cukup puas. Daya dukung jalan di perbatasan berada
dalam kategori cukup aman (Jalan Moh. Kahfi I dan Jalan Moh. Kahfi II di Kota
Administrasi Jakarta Selatan serta Jalan Kukusan Raya di Kota Depok) hingga
telah terlampaui (Jalan Tanah Baru di Kota Depok dan Jalan Lenteng Agung Raya
di Kota Administrasi Jakarta Selatan).
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya dan dengan
melihat dokumen rencana tata ruang wilayah masing-masing pemerintah daerah,
maka ditentukanlah prioritas penanganan jalan, untuk jalan di Kota Depok yaitu
prioritas 1 pada Jalan Raya Margonda, prioritas 2 pada Jalan Tanah Baru dan
prioritas 3 pada Jalan Kukusan Raya, sedangkan untuk jalan di Jakarta Selatan
yaitu prioritas 1 untuk Jalan Lenteng Agung Raya, prioritas 2 untuk Jalan
Srengseng Sawah, prioritas 3 untuk Jalan Moh. Kahfi I dan Jalan Moh. Kahfi II.
Adapun jenis penanganan yang dapat dilakukan berupa penanganan terkait
konstruksi jalan dan non konstruksi jalan. Implementasi kerja sama antar daerah
dapat dilakukan dalam penyusunan rencana pembangunan dan proses
pengelolaan.
Diharapkan dengan dilaksanakannya penanganan jalan sesuai dengan
prioritasnya akan memperlancar pergerakan/mobilitas masuk keluar manusia,
barang maupun jasa sehingga akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi wilayah. Kota Depok sebagai kota penyangga DKI Jakarta akan
berperan maksimal jika didukung oleh prasarana infrastruktur jalan yang baik.
Collections
- MT - Agriculture [3781]