Analisis dan Pengendalian Kebisingan pada Proses Pengolahan Kelapa Sawit di Pabrik Kelapa Sawit Kertajaya PTPN VIII Lebak, Banten
Abstract
Kebisingan mesin adalah salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran, gangguan sistem cardiovascular, mengurangi kinerja, dan perubahan di dalam perilaku sosial. PTPN VIII, PKS Kertajaya, Lebak, Banten merupakan industri pengolahan sawit yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis kebisingan di stasiun pengolahan sawit dan menentukan durasi aman maksimum berada pada area kerja berdasarkan nilai batas kebisingan. Penelitian dilakukan dengan mengukur kebisingan menggunakan sound level meter dengan metode grid di tujuh stasiun penelitian, dan melakukan wawancara kepada pekerja. Hasil pengukuran kebisingan dianalisis dengan pembuatan pola sebaran kebisingan. Tingkat kebisingan yang dihasilkan dari ketujuh stasiun memiliki nilai yang tinggi yaitu diatas 85 dB. Bagian dengan kebisingan tertinggi yaitu di stasiun boiler dengan nilai kebisingan 89.2-114.1 dB, sehingga batas waktu maksimum pada titik kritis pekerja yaitu 35.9 menit/hari. Bagian kebisingan terendah yaitu pada stasiun perebusan dengan nilai kebisingan 79.1-89.9 dB, sehingga batas waktu maksimum pada titik kritis pekerja yaitu 16.8 jam/hari. Pengendalian yang sesuai dengan kondisi PKS Kertajaya yaitu pekerja memasang ear plug (sumbat telinga) yang dapat mereduksi hingga nilai batas aman yang telah ditentukan.