Gaya Reaksi Tanah terhadap Sirip Tunggal yang Dioperasikan pada Tanah Miring dalam Bak Tanah
Abstract
Kemampuan traktor tangan dengan kelengkapan roda besi bersirip dalam
mendaki lereng tergantung pada cengkeraman sirip-siripnya pada dinding lereng.
Sirip roda yang masuk lebih dalam diduga akan menghasilkan gaya dorong yang
lebih besar saat mendaki lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gaya
reaksi tanah terhadap plat sirip tunggal pada tanah miring dalam bak tanah sehingga
didapatkan sudut sirip yang optimal untuk meningkatkan kemampuan roda besi
bersirip dalam mendaki tanah lereng. Percobaan dilakukan menggunakan model
plat sirip berukuran 10 cm panjang × 3.5 cm tinggi, jari jari putar sirip 30.4 cm,
pada bak tanah dengan kemiringan permukaan tanah 30°. Pengukuran gaya reaksi
tanah pada sirip dilakukan pada lima variasi sudut sirip, yaitu -15°, 0°, 15°, 30°,
dan 45°, pada tiga variasi sinkage, yaitu 2.5 cm, 5 cm, dan 7.5 cm, dengan kecepatan
putar sirip 11 rpm. Tanah yang digunakan bertekstur liat, kadar air 45.61 % bk dan
kerapatan isi tanah 1.02 g/cm3. Gaya reaksi tanah pada sirip diukur dengan sensor
gaya tipe-L, torsi diukur dengan sensor torsi, sudut putar sirip diukur dengan
potensiometer putar, pergerakan maju model sirip diukur dengan sensor ultrasonik.
Semua data pengukuran direkam melalui sistem perekaman data pada komputer.
Hasil pengukuran membuktikan bahwa sudut sirip yang lebih kecil (-15°) mudah
masuk ke dalam tanah dengan gaya reaksi tanah arah tangensial sirip yang lebih
kecil mampu meminimalisir slip yang terjadi, dan menghasilkan gaya dorong yang
lebih besar pada kemiringan tanah 30°.