Hubungan antara Konsumsi Pangan Enhancer dan Inhibitor Fe, dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Hemoglobin dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Gizi Masyarakat IPB.
View/ Open
Date
2018Author
Khodijah
Marliyati, Sri Anna
Navratilova, Hana Fitria
Metadata
Show full item recordAbstract
Remaja merupakan kelompok yang rentan mengalami anemia. Penelitian
bertujuan menganalisis hubungan konsumsi pangan enhancer dan inhibitor Fe,
aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin dan prestasi akademik mahasiswa Gizi
Masyarakat IPB. Penelitian menggunakan cross-sectional study yang dilaksanakan
pada bulan Mei hingga Juni 2018 di Departemen Gizi Masyarakat IPB dengan
subjek berjumlah 230 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan persentase subjek
yang mengalami anemia sebesar 14.8%. Pangan enhancer yang dikonsumsi adalah
pangan hewani, sayuran, buah, olahan buah, minuman sari buah, dan suplemen
vitamin C, sedangkan pangan inhibitor adalah serealia, telur, kacang-kacangan,
susu, produk susu, teh, kopi serbuk dan cair. Sebagian besar tingkat kecukupan
energi, protein, kalsium, dan zat besi tergolong defisit. Sebagian besar tingkat
aktivitas fisik tergolong ringan. Hasil uji hubungan menunjukkan terdapat
hubungan signifikan positif antara frekuensi konsumsi enhancer (hati, pisang,
buncis, sawi, kacang panjang, nangka muda, dan daun singkong) dan inhibitor (nasi
putih dan kacang hijau), jumlah konsumsi enhancer (sayuran dan buah) dan
inhibitor (serealia dan kacang-kacangan) dengan kadar hemoglobin (p<0.05).
Terdapat hubungan signifikan positif antara tingkat kecukupan energi, protein,
kalsium, zat besi, dan vitamin A dengan kadar hemoglobin (p<0.05). Terdapat
hubungan signifikan negatif antara kadar hemoglobin dengan tingkat aktivitas fisik
(p<0.05). Tidak terdapat hubungan signifikan antara kadar hemoglobin dengan
prestasi akademik (p>0.05).
Collections
- UT - Nutrition Science [2987]