Sifat Fisik dan Kandungan Serat Kasar Bungkil Inti Sawit dan Bungkil Kopra Hasil Fraksinasi dengan Pendekatan Densitas Bahan.
View/ Open
Date
2018Author
Purba, Fredy Marthin
Nahrowi
Jayanegara, Anuraga
Metadata
Show full item recordAbstract
Bungkil kopra (BK) dan bungkil inti sawit (BIS) memiliki kandungan
serat yang tinggi sehingga menjadi faktor pembatas penggunaan pada ransum
unggas. Tujuan penelitian ini untuk memfraksinasikan bungkil inti sawit dan
bungkil kopra melalui pendekatan teori densitas, dengan air sebagai media
pencampuran sehingga diharapkan didapatkan fraksi yang memiliki kualitas fisik
dan kimiawi yang terbaik. Bahan yang digunakan yaitu bungkil inti sawit dan
bungkil kopra sebanyak 5 % dari jumlah volume air yang ada dalam tabung kaca
utama. Bahan sebelum dimasukkan kedalam tabung kaca terlebih dahulu dibasahi
lalu dimasukkan ke tabung kaca. Produk hasil fraksinasi diukur kerapatan
tumpukan (KT), kerapatan pemadatan tumpukan (KPT), berat jenis (BJ) dan sudut
tumpukan (ST). Rancang penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap
(RAL) dan Analisa data yang digunakan untuk mengukur sifat kimia dengan
menggunakan analisis deskriptif sedangkan sifat fisik dianalisis dengan ANOVA.
Data selanjutnya diuji lanjut Duncan. Hasil yang di dapat setelah fraksinasi yaitu 3
fraksi pada BIS dan 2 fraksi pada BK. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa
fraksinasi pada BIS dan BK berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap KT, KPT dan
ST. Berat jenis (BJ) tidak nyata berbeda pada fraksinasi BIS, namun berbeda
nyata (P<0.05) fraksinasi pada BK. Serat kasar terendah didapatkan pada fraksi
kedua pada hasil fraksinasi BIS dan BK.