Sistem Pendukung Keputusan Cerdas Kesesuaian Lahan Dengan Jenis Tanaman Pangan: Studi Kasus Kabupaten Sikka
View/ Open
Date
2018Author
Woda, Yanter Wilve Baly
Hermadi, Irman
Marimin
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Sikka merupakan daerah dengan iklim tropis kering, sebagian
besar tanaman terutama tanaman pangan di Kabupaten Sikka bergantung pada
curah hujan. Kurangnya curah hujan ditambah dengan adanya anomali cuaca yang
terjadi di Kabupaten Sikka membuat Kabupaten Sikka masuk dalam daerah
dengan ancaman rawanan pangan. Tanaman yang dapat tumbuh pada suatu lahan
adalah tanaman yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Karena itu
tidak semua jenis tanaman, terutama tanaman pangan dapat tumbuh di sembarang
lahan. Budidaya tanaman pangan sering mengalami kendala, salah satunya dalam
menentukan kesesuaian lahan pertanian untuk budidaya tanaman pangan tertentu
karena produktivitas tanaman pangan tergantung pada kualitas lahan yang
digunakan.
Dalam penelitian ini, dikembangkan sistem pendukung keputusan cerdas
untuk pemilihan alternatif tanaman pangan yang terbaik dengan lahan yang sesuai
di Kabupaten Sikka. Penelitian ini menggunakan metode fuzzy analytic hierarchy
proses untuk menentukan nilai dari alternatif tanaman pangan berdasarkan
parameter yang mempengaruhi kesesuaian lahan dengan jenis tanaman pangan
tersebut dan menggunakan metode fuzzy inference system untuk menghitung nilai
kelas kesesuaian lahan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah berhasil dibuat suatu
sistem pendukung keputusan cerdas dengan menggabungkan metode fuzzy
analytic hierarchy proses dan metode fuzzy inference system untuk pemilihan
alternatif tanaman pangan yang terbaik dengan lahan yang sesuai. Dengan
menggunakan metode fuzzy analytic hierarchy proses berdasarkan kriteria yang
digunakan maka diperoleh hasil bahwa tanaman pangan jagung merupakan
alternatif tanaman pangan terbaik dengan nilai 0.339 dari tiga alternatif tanaman
pangan yang dikaji. Kemudian dengan menggunakan metode fuzzy inference
system berdasarkan kriteria yang digunakan dengan inputan nilai bobot alternatif
dari delapan desa yang dikaji maka diperoleh hasil bahwa Desa Kopong dan Desa
Geliting merupakan desa terbaik dengan nilai kesesuaian lahan 81.