Karakteristik Fisikokimia, Organoleptik, dan Antibakteri Sabun Cair Berbasis Minyak Kelapa Murni (Cocos nucifera L) Fermentasi Lactobacillus casei (InaCC B1045).
View/ Open
Date
2018Author
Arianty, Resty Gessya
Andrianto, Dimas
Al Rasyid, LA Harun
Metadata
Show full item recordAbstract
Minyak kelapa murni dapat diolah kembali menjadi produk lain dengan
memanfaatkan kandungan asam laurat yang memiliki sifat antibakteri sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun cair. Penelitian ini bertujuan
menganalisis karakteristik fisikokimia, organoleptik, dan antibakteri sabun cair
berbasis minyak kelapa murni (Cocos nucifera L) hasil fermentasi Lactobacillus
casei (InaCC B1045). Karakteristik fisikokimia yang diuji meliputi tegangan
permukaan, nilai pH, dan stabilitas busa, sedangkan uji organoleptik meliputi warna,
banyak busa, kesan lembut, aroma dan kekentalan. Sabun cair ini rata-rata memiliki
pH 12 sehingga belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Standar Nasional
Indonesia (SNI). Panelis lebih menyukai sabun cair dengan konsentrasi KOH 34%
(VB34) yang dipilih berdasarkan warna, banyak busa dan kelembutan sabun.
Aktivitas antibakteri ini menggunakan metode cakram yang ditunjukkan oleh zona
bening pada sabun. Aktivitas tersebut tergolong kuat untuk Staphylococcus aureus,
yaitu sebesar 18.52 mm (sabun VB34), Staphylococcus epidermidis sebesar 10.94
mm (sabun VB32), sedangkan untuk Eschericia coli tergolong lemah karena tidak
terbentuk zona bening.
Collections
- UT - Biochemistry [1235]