Aplikasi Fungisida Alami sebagai Penghambat Antraknosa pada Buah Pepaya Callina (IPB 9) Pascapanen.
Abstract
Salah satu penyebab kerusakan utama pepaya pada masa pascapanen adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides. Penggunaan fungisida sintetis secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi patogen, keracunan pada manusia dan mencemari lingkungan sehingga diperlukan cara pencegahan lain dengan menggunakan fungisida alami. Ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) merupakan fungisida alami untuk mencegah pertumbuhan cendawan C. gloeosporioides. Uji secara in vitro dilakukan dengan mencampur ekstrak daun serai wangi konsentrasi 5% dan 10%, dan ekstrak daun sirih hijau konsentrasi 10% dan 20%, dalam medium PDA (potato dextrose agar). Uji secara in vivo dilakukan dengan merendam buah pepaya callina pada larutan ekstrak terbaik (hasil uji in vitro) selama 10 menit. Hasil uji in vitro menunjukan ekstrak serai wangi konsentrasi 10% mampu menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides sebesar 46.05% dengan rataan diameter koloni sebesar 3.15 cm. Uji in vivo dengan merendam buah pepaya callina dalam ekstrak serai wangi 10% mampu memperpanjang umur simpan selama 3 hari penyimpanan dengan kondisi 20% buah pepaya callina sudah terkena penyakit antraknosa.