Penyusunan Indeks Kesehatan Ekosistem Perdesaan di Pulau Jawa sebagai Masukan Standar Kesehatan Ekosistem Nasional.
Abstract
Pembangunan berbagai sektor di perdesaan berdampak pada keragaman ekosistem. Di Indonesia, belum ada panduan untuk menilai kesehatan ekosistem perdesaan, sehingga diperlukan analisis kuantitatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sistem kuantitatif dan untuk menghitung indeks kesehatan lingkungan perdesaan di Pulau Jawa. Studi ini mengambil lima kabupaten di Pulau Jawa (Malang, Madiun, Bantul, Kulonprogo, dan Sleman) sebagai studi kasus dengan enam parameter, yaitu polusi udara, polusi air, cakupan hutan/vegetasi, keanekaragaman hayati, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Penelitian dilakukan dari bulan Februari hingga Juli 2018. Metode penelitian menggunakan Microsoft Excel pada komputer dengan data yang diperoleh dari dokumen pengelolaan lingkungan hidup daerah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan rata-rata skor IKLH perdesaan adalah 69.2 yang menunjukkan bahwa ekosistem perdesaan di Pulau Jawa berada pada tingkat yang relatif sehat dan wilayah dengan iklim D dan E menurut Schmidt-Ferguson memiliki skor yang tidak berbeda secara signifikan. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung 6 indikator tersebut dengan bobot masing-masing indikator 16.7%.