Simpanan Karbon Padang Lamun Berdasarkan Habitat dan Jenis Berbeda di Kabupaten Lombok Timur
View/ Open
Date
2018Author
Rahman, Firman Ali
Qayim, Ibnul
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan konsentrasi CO2, CH4, NO2 dan CFC (Chloro Fluoro Carbon)
beberapa dekade terakhir menyebabkan terjadinya pemanasan global yang mulai
berdampak buruk terhadap lingkungan, kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan.
Salah satu solusi alami sebagai upaya mengatasi dampak pemanasan global adalah
menyerap dan menyimpan karbon melalui proses fotosintesis oleh vegetasi lamun
di wilayah pesisir. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur di dua
lokasi dengan karakteristik berbeda yang dimulai pada bulan September sampai
Desember 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis,
kepadatan, persentase tutupan, biomassa, kandungan karbon organik lamun,
kandungan karbon organik substrat dan estimasi karbon stok padang lamun.
Komposisi jenis lamun Lombok Timur yang ditemukan berjumlah 10 jenis
dari total 13 jenis lamun di laut Indonesia, di antaranya: Cymodocea rotundata,
Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halophila minor, Halodule pinifolia,
Halodule uninervis, Halophila spinulosa, Syringodium isoetifolium, Thalassia
hemprichii dan Thalassodendron ciliatum. Kepadatan jenis tertinggi di kedua
lokasi adalah C. rotundata, sedangkan persentase tutupan jenis tertinggi di
Lombok Timur adalah T. hemprichii (36.52±30.00 %), C. rotundata
(33.47±26.75 %) dan E. acoroides (31.07±16.24 %). Pola distribusi spasial lamun
Lombok Timur adalah mengelompok yang dibuktikan dengan nilai indeks
Morisita lebih dari 1.
Biomassa padang lamun di Gili Maringkik (1083.60±63.82 g BK m-2) lebih
besar daripada biomassa padang lamun Poton Bako (984.82±138.94 g BK m-2).
Kandungan biomassa bawah substrat padang lamun lombok Timur lebih besar
daripada biomassa atas substrat, biomassa jenis selalu berkorelasi positif terhadap
ukuran morfologi dan kepadatan jenis.
Kandungan karbon organik lamun pada setiap jenis yang sama di Poton Bako
dan Gili Maringkik memiliki nilai yang tidak berbeda jauh dapat disebabkan oleh
faktor pendukung dan pembatas lingkungan satu sama lain yang terdapat di kedua
lokasi penetialian. Kandungan karbon organik substrat lamun di kedua lokasi
tergolong rendah (< 1 %), yaitu: di Poton Bako 0.35±0.08 % dan di Gili
Maringkik 0.30±0.11 %, rendahnya kandungan karbon organik substrat dapat
dipengaruhi oleh jenis fraksi substrat, ukuran diameter substrat, kepadatan jenis,
rendahnya dekomposisi serasah oleh mikroorgasnisme pengurai yang dapat
dipengaruhi oleh kondisi anaerob perairan dan pH perairan yang berfluktuasi.
Estimasi karbon stok padang lamun di Lombok Timur adalah 403.23 ton C
dengan rincian karbon stok padang lamun di Poton Bako adalah 249.27 ton C
(4.48 ton C ha-1) dan karbon stok padang lamun di Gili Maringkik sebesar 153.96
ton C (4.84 ton C ha-1).