Penerapan Generalized Structured Component Analysis untuk Melihat Hubungan antara Hasil Akreditasi dan Ujian Nasional.
Abstract
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal yang ditetapkan pemerintah dalam sistem pendidikan. SNP berfungsi sebagai dasar penyusunan strategi pengembangan mutu pendidikan berdasarkan hasil evaluasi belajar nasional seperti ujian nasional. SNP merupakan peubah laten yang tidak dapat diukur secara langsung. SNP memiliki hubungan kausalitas antar standar yang masih menjadi perdebatan. Terdapat beberapa teori pendidikan yang menjelaskan hubungan kausalitas SNP. Beberapa teori pendidikan yang menjelaskan hubungan kausalitas delapan SNP dipublikasikan oleh Kemdiknas dan Kemenag (2010), Kemdikbud (2012) dan Kemendikbud (2017).
Structural equation modeling (SEM) merupakan salah satu analisis yang dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara peubah laten atau hubungan antara peubah laten dan indikatornya. SEM merupakan suatu analisis peubah ganda yang dikembangkan untuk menutupi keterbatasan model regresi, analisis jalur, dan analisis faktor konfirmatori. SEM memiliki dua jenis pendekatan, yaitu SEM berbasis kovarian dan SEM berbasis varian/komponen. SEM berbasis kovarian sangat dipengaruhi oleh asumsi parametrik sedangkan SEM berbasis komponen seperti PLSPM dan GSCA dikembangkan untuk menghidari masalah asumsi parametrik. PLSPM masih memiliki keterbatasan dalam menduga parameter dikarenakan tidak memiliki overall goodness of fit sehingga sulit menentukan seberapa baik model dan sulit membandingkan dengan model alternatif sedangkan GSCA telah dilengkapi dengan overall goodness of fit. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan serta menentukan model terbaik antara tiga model hubungan SNP dan nilai UNBK menggunakan generalized structured component analysis. Model yang digunakan yaitu model 1 menggambarkan hubungan kausalitas antara SNP dan UNBK berdasarkan teori pendidikan Kemdiknas dan Kemenag (2010), model 2 menggambarkan hubungan kausalitas antara SNP dan UNBK berdasarkan teori pendidikan kemdikbud (2012), dan model 3 menggambarkan hubungan kausalitas antara SNP dan UNBK berdasarkan teori pendidikan Kemendikbud (2017).
Berdasarkan hasil evaluasi model pengukuran, model pengukuran reflektif menunjukkan validitas konvergen, validitas diskriminan yang baik dan memiliki reliabilitas yang baik untuk setiap model. Sedangkan hasil evaluasi model pengukuran formatif diperoleh bahwa model 1 menghasilkan 14 indikator yang tidak valid, model 2 menghasilkan 13 peubah indikator yang tidak valid dan model 3 menghasilkan 11 indikator yang tidak valid.
Berdasarkan hasil evaluasi model struktural diperoleh bahwa pada model 1 koefisien jalur SI menuju PA tidak signifikan, pada model 2 koefisien jalur SI menuju PA dan SPT menuju SPN tidak signifikan dan pada model 3 koefisien jalur SI menuju PA juga tidak signifikan. Nilai koefisien determinasi masing-masing peubah laten endongen untuk setiap model berkisar antara 0.20 - 0.75. Sedangkan nilai Q-square yang dihasilkan untuk semua model lebih dari 0.9 sehingga dapat dikatakan bahwa semua model memiliki predictive relevance yang sangat baik.
Akan tetapi, model 3 menghasilkan nilai Q-square predictive relevance yang paling tinggi diantara model lainnya.
Berdasarkan overall goodness of fit diperoleh bahwa model 3 menghasilkan nilai FIT dan AFIT terbesar. Sehingga dapat dikatakan bahwa model 3 lebih baik dari model lainnya. Model ini menghasilkan 11 peubah indikator yang tidak valid yaitu butir 17, 39, 51, 55, 57, 59, 73, 75, 76, 80, dan 108. Standar Nasional Pendidikan yang berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik yaitu standar kompetensi lulusan, standar proses dan standar penilaian pendidikan.