Komunitas Aktinobakteri Endofit Tabat Barito (Ficus deltoidea) Berdasarkan Pendekatan Kultivasi dan Metagenomik
View/ Open
Date
2018Author
Janatiningrum, Isra
Yulin
Solihin, Dedy
Anja
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktinobakteri endofit pada tanaman obat berperan penting dalam
menghasilkan berbagai macam senyawa bioaktif. Tabat barito (Ficus deltoidea)
telah lama digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Namun, keragaman dan
kemampuan aktinobakteri endofit tabat barito belum pernah dieksplorasi
sebelumnya. Informasi tentang eksistensi komunitas aktinobakteri endofit pada
tabat barito dapat dijadikan dasar untuk mengeksplorasi potensinya lebih lanjut.
Struktur komunitas aktinobakteri endofit tabat barito dapat diketahui dengan
menggunakan pendekatan kultivasi dan metagenomik. Berdasarkan karakteristik
morfologi dan melalui analisis gen 16S rRNA, aktinobakteri endofit terkultivasi
memiliki kesamaan dengan genus Streptomyces sebagai genus yang dominan.
Teknik metagenomik menggunakan PCR-DGGE berdasarkan gen 16S rRNA
menunjukkan keragaman aktinobakteri yang lebih tinggi dibandingkan teknik
kultivasi. Berdasarkan teknik PCR-DGGE terdapat enam genus aktinobakteri
berbeda yang tersebar pada jaringan tanaman tabat barito yaitu Streptomyces,
Intrasporangium, Actinomadura, Verrucosispora, Kineospora, dan Rhodococcus.
Berdasarkan kajian ini dapat diketahui bahwa aktinobakteri endofit tabat
barito yang terkultivasi didominasi oleh Streptomyces berbeda dengan hasil
pendekatan metagenomik. Pendekatan metagenomik berdasarkan nilai OTU
menunjukkan bahwa Rhodococcus merupakan genus yang paling dominan pada
jaringan tabat barito, sedangkan Streptomyces merupakan genus kedua tertinggi
setelah Rhodococcus. Observasi dari kedua pendekatan kultivasi dan metagenomik
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman dan struktur
komunitas aktinobakteri endofit tabat barito.