Model Spasial Perubahan Tutupan Hutan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
View/ Open
Date
2018Author
Ikhsani, Hanifah
Jaya, I Nengah Surati
Saleh, M Buce
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan tutupan hutan hingga saat ini masih menjadi isu nasional dan
internasional, karena dampaknya dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Disisi lain, pembukaan lahan yang kurang produktif juga sangat diperlukan untuk
keperluan pembangunan. Salah satu wilayah yang mengalami perubahan tutupan
hutan yang tinggi di Provinsi Kalimantan Barat adalah Kabupaten Kubu Raya
(Curran et al. 2004). Perubahan tutupan hutan di Kabupaten Kubu Raya di
antaranya perubahan tutupan hutan menjadi perkebunan, semak belukar rawa,
pertanian lahan kering campuran, tanah terbuka, sawah, tambak, dan pemukiman.
Jenis perubahan tutupan lahan tersebut dapat digunakan sebagai indikator dari
penyebab terjadinya perubahan tutupan hutan.
Perubahan tutupan hutan dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa di
antaranya adalah karakteristik biofisik, kondisi sosial ekonomi, hingga budaya
masyarakat (Geist dan Lambin 2001; Sloan dan Sayer 2015). Perilaku perubahan
tutupan hutan di masing-masing wilayah Indonesia diperkirakan bervariasi, baik
dari segi laju perubahan tutupan hutan maupun dari faktor pendorong. Pembentukan
tipologi desa penting dilakukan untuk melihat faktor pendorong yang menjadi
pemicu perubahan tutupan hutan yang unik pada masing-masing tipologi. Oleh
karena itu, pengelompokan unit kajian menjadi sub-populasi yang relatif homogen
atau tipologi wilayah dapat meningkat keakuratan model.
Tipologi juga dapat mengakuratkan identifikasi faktor-faktor pendorong
perubahan tutupan hutan. Faktor pendorong yang menjadi pemicu terjadinya
perubahan tutupan hutan di level desa juga berbeda-beda. Perubahan tutupan hutan
diperkirakan tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosial ekonomi, budaya dan
kelembagaan di setiap desa, sehingga memengaruhi faktor pendorong perubahan
tutupan hutan. Faktor pendorong perubahan tutupan hutan dapat diketahui
berdasarkan simulasi model spasial laju perubahan tutupan hutan.
Pemodelan spasial perubahan tutupan hutan diharapkan mampu menerangkan
tentang kecenderungan, penyebab dan pendorong terjadinya perubahan tutupan
hutan pada setiap tipologi di Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun model spasial laju perubahan tutupan hutan pada setiap tipologi desa
dan mengidentifikasi faktor pendorong terjadinya perubahan tutupan hutan pada
setiap tipologi desa di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pembangunan tipologi desa dilakukan menggunakan pendekatan klastering
dengan jarak Euclidean yang terstandardisasi. Metode pengelompokan yang
digunakan adalah average linkage. Kelas tipologi tersebut dilanjutkan dengan
pembuatan model dan dilakukan uji akurasi dengan Overall Accuracy (OA) dan
Simpangan rata-rata (SR). Pembangunan model dilakukan dengan analisis regresi
berganda dan pembobotan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipologi perubahan tutupan hutan
untuk tingkat desa di Kabupaten Kubu Raya dapat dikelompokkan menjadi 2 kelas
tipologi dengan nilai OA sebesar 81%. Tipologi 1 (T1) mencakup 56 desa dengan
laju perubahan tutupan hutan yang rendah (5001.8 ha per tahun) dan tipologi 2 (T2)
mencakup 34 desa dengan laju perubahan tutupan hutan yang tinggi (8050.6 ha per
tahun).
Faktor pendorong perubahan tutupan hutan pada T1, yaitu jarak dari sungai
dan pemukiman, sedangkan pada T2 adalah jarak dari jalan dan tepi hutan tahun
2015. Model perubahan tutupan hutan pada T1 adalah Y = -0.01 + 0.0001X2 (jarak
dari sungai) + 0.0004X3 (jarak dari pemukiman) dengan OA 83% dan SR 10.5%.
Model perubahan tutupan hutan pada T2 adalah Y = 0.02 + 0.0001X1 (jarak dari
jalan) - 0.0002X9 (jarak dari tepi hutan tahun 2015) dengan OA 53%dan SR 13.3%.
Studi ini menyimpulkan bahwa kedekatan dari pusat kegiatan manusia memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku perubahan tutupan hutan.
Collections
- MT - Forestry [1373]