Perbandingan Metode Cluster Ensemble, Two Step Cluster dan Metode Gower pada Penggerombolan Data Bertipe Campuran (Studi Kasus pada Penggerombolan Kecamatan di Kabupaten Malang Tahun 2017).
View/ Open
Date
2018Author
Hermawati, Fera
Susetyo, Budi
Soleh, Agus Mohamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan kesehatan didukung oleh tersedianya sarana kesehatan dan
tenaga kesehatan yang memadai. Untuk memudahkan pemerintah dalam
menetapkan kebijakan yang diambil, perlu dilakukan pengelompokan wilayah
untuk mengetahui wilayah mana saja yang perlu pembenahan dalam sarana
kesehatan dan tenaga kesehatan. Analisis gerombol digunakan untuk
mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu. Analisis
gerombol pada umumnya diterapkan pada objek dengan data bertipe numerik.
Data sarana kesehatan dan tenaga kesehatan memiliki tipe kategorik dan numerik
atau disebut juga data campuran, sehingga diperlukan penggerombolan untuk data
bertipe campuran.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja metode cluster
ensemble, metode two step cluster dan metode Gower dalam menggerombolkan
data bertipe campuran. Kriteria pembanding yang digunakan adalah rasio antara
simpangan baku dalam gerombol dan simpangan baku antar gerombol. Nilai rasio
yang terkecil menunjukkan metode yang terbaik.
Penggerombolan data kategorik pada metode cluster ensemble
menggunakan algoritma squeezer menghasilkan 6 gerombol. Penggerombolan
data numerik menggunakan metode hirarki penggabungan (agglomerative)
menggunakan pautan lengkap dan pautan ward. Terdapat 4 kombinasi hasil
penggerombolan metode cluster ensemble dimana hasil penggerombolan yang
dipilih adalah pada metode Euclidean Complete 2 pada threshold 0.5-0.9 dengan
nilai rasio sebesar 0.689, yang menghasilkan 5 gerombol. Penggerombolan
metode two step cluster menggunakan kriteria BIC sebagai penentu jumlah
gerombol. Jumlah gerombol yang dihasilkan oleh metode two step cluster adalah
2. Peneliti kemudian membandingkan dengan jumlah gerombol yang sama dengan
hasil metode cluster ensemble yaitu 5 gerombol. Hasil rasio simpangan baku
dalam gerombol dan simpangan baku antar gerombol menunjukkan bahwa rasio
pada jumlah gerombol 5 memberikan nilai yang lebih kecil, yaitu sebesar 0.875.
Oleh karena itu, pada penggerombolan two step cluster, jumlah gerombol yang
dipilih adalah 5 gerombol. Penggerombolan metode Gower menggunakan ukuran
ketidakmiripan Gower, lalu proses penggerombolannya menggunakan metode
hirarki penggabungan dengan pautan lengkap dan pautan ward. Rasio simpangan
baku dalam dan antar gerombol pada pautan lengkap memberikan nilai yang lebih
kecil dibanding pautan ward yaitu sebesar 0.839. Jumlah gerombol yang
dihasilkan pada metode penggerombolan Gower adalah 5 gerombol.
Hasil penelitian menunjukkan metode cluster ensemble adalah metode yang
paling baik dibandingkan metode two step cluster dan metode Gower dalam
menggerombolkan data bertipe campuran yang memiliki nilai rasio simpangan
baku dalam gerombol dan simpangan baku antar gerombol terkecil.