Pengaruh Financial Distress terhadap Return Saham pada Perusahaan Tbk Kelompok Sektor Pertanian
Abstract
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia paling banyak bekerja di sektor pertanian. Perusahaan di sektor pertanian harus menjaga kesehatan perusahaan tersebut agar tetap mampu menyerap tenaga kerja. Terkait dengan aktivitas perusahaan tentu membutuhkan tambahan dana. Dana diperoleh melalui pendanaan eksternal dari investor dengan menjual saham dan investor mengharapkan return. Pertimbangan investasi melalui analisis rasio keuangan yang mampu menggambarkan kondisi perusahaan. Salah satu kondisi perusahaan yaitu financial distress. Financial distress merupakan peringatan dini untuk mencegah kebangkrutan, dihitung dengan metode Springate. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi perusahaan dan pengaruh financial distress terhadap return saham pada perusahaan Tbk kelompok sektor pertanian periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan metode Springate dan regresi data panel. Metode springate memperhitungkan 4 rasio keuangan yaitu: Working Capital to Total Assets Ratio, Net Profit Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio, Net Profit Before Taxes to Current Liabilities, dan Sales to Total Assets Ratio. Hasil s-score < 0,826 mengindikasikan bahwa perusahaan tidak sehat. Hasil membuktikan 3 perusahaan selalu sehat, 6 fluktuatif dan 6 selalu financial distress selama periode penelitian. Secara simultan financial distress tidak berpengaruh terhadap return saham dan secara parsial terdapat dua rasio yang berpengaruh.
Collections
- UT - Management [3476]