Kajian Metode Pendugaan Area Kecil dalam Pendugaan Indikator Bidang Kebudayaan Tingkat Kabupaten/Kota
View/ Open
Date
2018Author
Yudistira
Kurnia, Anang
Soleh, Agus Mohamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia telah lama dikenal mempunyai potensi budaya yang sangat besar, sehingga diperlukan strategi pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan agar tetap lestari dan berkembang. Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan data dan informasi yang mampu menggambarkan kondisi pembangunan kebudayaan pada tingkat Kabupaten/Kota, namun hingga saat ini ketersediaan data tersebut masih sangat terbatas. Di sisi lain, ilmu statistik semakin berkembang untuk dapat menyesuaikan masalah keterbatasan data tersebut, salah satunya adalah Metode Pendugaan Area Kecil. Metode ini dapat digunakan sebagai teknik pendugaan parameter pada wilayah yang secara kecukupan ukuran contoh tidak terpenuhi.
Penelitian ini fokus pada kajian penerapan Metode Pendugaan Area Kecil dalam pendugaan indikator kebudayaan tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia, dengan menggunakan informasi dari data survei dan administratif yang berhubungan dengan bidang kebudayaan. Secara khusus, indikator kebudayaan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah proporsi masyarakat yang mengapresiasi cagar budaya dan museum untuk tiap Kabupaten/Kota. Kajian utama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kajian analitik menggunakan Metode Pendugaan Area Kecil dengan Model Linier Terampat Campuran serta mempertimbangkan berbagai pendekatan asumsi sebaran pada peubah yang menjadi perhatian. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan Regresi Quasi untuk menangani masalah dispersi pada Model Linier Terampat Campuran.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi indikator bidang kebudayaan pada masing-masing Kabupaten/Kota, yaitu (i) Potensi warisan budaya, (ii) Perhatian pemerintah daerah pada bidang kebudayaan, serta (iii) Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah itu sendiri. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan pendekatan Metode Area Kecil lebih baik dalam menduga indikator tersebut dibandingkan dengan metode pendugaan langsung, dengan proporsi masyarakat yang mengapresiasi cagar budaya dan museum untuk tiap Kabupaten/Kota berkisar antara 3% hingga 19% dengan proporsi agregat untuk seluruh provinsi Jawa Barat sebesar 5.61%. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan angka proporsi yang dihasilkan dari Badan Pusat Statistik sebesar 5.55%