Aplikasi Desinfektan untuk Mencegah dan Menghambat Kerusakan Pascapanen Pisang Barangan (Musa acuminata L.).
Abstract
Cendawan Colletotrichum sp dan Botryodiplodia sp pada umumnya menginfeksi pohon pisang Barangan sejak di lapang dan dapat terbawa pada bagian buahnya setelah dipanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dua jenis desinfektan yaitu benomyl dan larutan daun sirih dalam menghambat kerusakan pascapanen pisang Barangan yang disebabkan oleh cendawan. Sampel pisang berumur 12 minggu setelah anthesis, dibagi menjadi tiga kelompok untuk perlakuan perendaman dengan larutan benomyl (300 ppm, 400 ppm, dan 500 ppm), larutan daun sirih (10%, 15%, dan 20%), dan tanpa perlakuan (kontrol). Sampel pisang disimpan pada suhu ruang. Variabel yang diamati adalah gejala penyakit pada kulit buah, warna dan kekerasan kulit serta jumlah mikroba. Penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan larutan benomyl 500 ppm memberikan hasil terbaik dalam menghambat pertumbuhan mikroba hingga hari ke-12 penyimpanan dengan jumlah mikroba 5667 koloni/ml, penurunan kekerasan kulit rendah (0,12 kgf), perubahan warna (kematangan) lambat dengan nilai hue 255,340 dan kecerahannya (L) 52,67. Sementara untuk larutan daun sirih yang terbaik adalah pada konsentrasi 10% yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba lebih rendah dari larutan benomyl sampai dengan hari ke-6 penyimpanan (3000 koloni/ml) namun pada hari ke-12 perkembangan mikrobanya meningkat mencapai 9000 koloni/ml.