Revisi Tetrastigma (Vitaceae) di Sumatera.
View/ Open
Date
2017Author
Rahayu, Yeni
Widjaja, A. Elizabeth
Chikmawati, Tatik
Metadata
Show full item recordAbstract
Tetrastigma merupakan kelompok liana dari suku Vitaceae yang dicirikan oleh adanya sulur yang tumbuh berhadapan dengan daun, tidak bercabang atau bercabang menggarpu, berdaun tunggal atau majemuk dengan jumlah anak daun bervariasi, mulai dari 3, 3−5, 5, hingga 7−(9)−(11) anak daun. Marga ini mempunyai bunga jantan dan betina yang berada pada individu berbeda (dioesis), putik bunga betina bercuping empat, dan potongan melintang endosperma berbentuk seperti huruf T atau M. Jenis-jenis Tetrastigma bermanfaat menjadi obat tradisional di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Cina. Tetrastigma dikenal sebagai satu-satunya inang Rafflesia, holoparasit yang menarik perhatian para turis.
Sumatera merupakan jalur persebaran Tetrastigma dari Indocina ke kawasan Malesia. Namun, taksonomi Tetrastigma di Sumatera belum pernah dipelajari dengan rinci. Penamaan beberapa jenis Tetrastigma sering berganti, sehingga menimbulkan kerancuan. Kerancuan-kerancuan ini perlu diklarifikasi untuk memperoleh batasan jenis dalam marga Tetrastigma berdasarkan pengamatan ciri morfologi dan molekuler. Hasil pengamatan ini digunakan untuk pemutakhiran data keanekaragaman, status taksonomi dan penamaan, hubungan keserupaan antar jenis dalam Tetrastigma, serta pemetaan distribusi Tetrastigma di Sumatera.
Prosedur penelitian mengikuti standar revisi, dan pengambilan sampel menggunakan metode jelajah flora. Seluruh bahan tumbuhan yang berjumlah 172 nomor koleksi, terdiri dari 113 nomor koleksi spesimen Herbarium Bogoriense, 53 nomor koleksi diperoleh dari kegiatan eksplorasi lapangan dan 6 nomor koleksi dari Kebun Raya Bogor telah diamati. Sebanyak 39 ciri morfologi digunakan dalam analisis hubungan keserupaan dengan koefisien simple matching menggunakan metode pengelompokan UPGMA (Unweighted Pair Group Method Average). Dua jenis primer DNA kloroplas, yaitu psbA−trnH dan trnL−F digunakan dalam analisis kekerabatan dengan metode Neighbor-Joining.
Berdasarkan hasil penelitian teridentifikasi sebanyak 11 jenis Tetrastigma di Sumatera, yaitu Tetrastigma curtisii (Ridl.) Suess., T. dichotomum (Blume) Planch., T. diepenhorstii (Miq.) Latiff, T. dubium (Lawson) Planch., T. hookeri (Lawson) Planch., T. leucostaphylllum (Dennst.) Alston ex Mabb., T. papillosum (Blume) Planch., T. pedunculare (Wall. ex Lawson) Planch., T. pisicarpum (Miq.) Planch., T. pyriforme Gagnep., dan T. rafflesiae (Miq.) Planch.. Jenis-jenis Tetrastigma bervariasi pada ciri morfologi organ vegetatif dan generatif, serta dibedakan berdasarkan beberapa ciri morfologi, antara lain tipe permukaan batang, sulur, tangkai daun dan tangkai anak daun, jumlah anak daun, bentuk daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun, keberadaan indumentum pada daun, tipe perbungaan, bentuk kuncup bunga, bentuk buah, dan bentuk potongan melintang endosperma. Analisis keserupaan dan kekerabatan dengan penanda morfologi dan molekuler membuktikan bahwa T. rafflesiae dan T. leucostaphylum, yang menjadi inang umum bagi Rafflesia di kawasan Malesia, adalah dua jenis yang berbeda. Jenis-jenis Tetrastigma di Pulau Sumatera ditemukan pada ketinggian 23−2200 m dpl, yang tersebar dari utara ke selatan hingga wilayah pulau-pulau
iii
kecil di sekeliling Sumatera. Persebaran setiap jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor edafik dan iklim, seperti tipe batuan, curah hujan, serta perubahan tutupan lahan. Tetrastigma leucostaphylum merupakan jenis yang memiliki persebaran terluas di Sumatera.