Pendeteksian Kantong-Kantong Kemiskinan di Pulau Jawa Tahun 2011-2015
Abstract
Penurunan tingkat kemiskinan merupakan salah satu dari delapan tujuan
yang ingin dicapai oleh Agenda Pembangunan Millenium (Millenium
Development Goals atau MDGs). Target penurunan angka kemiskinan di
Indonesia pada program MDGs telah ditetapkan pada tahun 2000, yaitu sebesar
7.55 persen, namun belum tercapai sampai berakhirnya program MDGs pada
2015. Porsi penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa mencapai 56.82
persen pada tahun 2015. Porsi penduduk yang tinggi ini juga diikuti oleh tingkat
kemiskinan yang cukup tinggi di mana tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah,
DIY, dan Jawa Timur berada di atas tingkat kemiskinan nasional. Tingkat
kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah sebesar 13.32 persen, DIY sebesar 13.16
persen, dan Jawa Timur sebesar 12.28. Sementara itu tingkat kemiskinan nasional
sebesar 11.13 persen. Kondisi seperti ini menjadikan Pulau Jawa berkontribusi
besar dalam pergerakan tingkat kemiskinan nasional. Oleh karena itu dalam upaya
untuk penurunan tingkat kemiskinan, perlu ditempuh langkah untuk mengetahui
kapan dan di wilayah mana saja terjadi pengelompokkan kemiskinan.
Space time scan statistic merupakan metode statistik yang mempunyai
kemampuan dalam mendeteksi kantong-kantong suatu kejadian. Metode ini
bekerja dengan cara melakukan pemindaian area (space) pada beberapa runtun
waktu dengan pemindai berupa silinder. Kantong suatu kejadian (hotspot) akan
terbentuk jika proporsi terjadinya kasus di dalam silinder pemindai lebih besar
dibandingkan di luar silinder pemindai.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeteksi keberadaan kantong-kantong
kemiskinan di Pulau Jawa dengan metode space time scan statistic. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data jumlah penduduk dan jumlah penduduk
miskin dari 118 kabupaten/kota selama 2011-2015 yang dihasilkan oleh Badan
Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2011-2015
terbentuk 8 (delapan) kantong kemiskinan di Pulau Jawa. Sebanyak 7 (tujuh)
kantong kemiskinan terbentuk pada kurun waktu 2011-2013 dan 1 (satu) kantong
kemiskinan terbentuk pada 2014-2015. Mengacu pada target pencapaian yang
telah ditetapkan MDGs pada 2015, dapat disimpulkan bahwa sampai berakhirnya
program MDGs di tahun 2015, upaya penanggulangan kemiskinan di Pulau Jawa
cukup berhasil, tampak dari terbentuknya hanya 1 (satu) kantong kemiskinan
dengan anggota hanya satu kabupaten, yaitu Kabupaten Malang.
Beberapa kantong kemiskinan yang terbentuk memiliki karakteristik yang
sama, yaitu kantong pertama dengan ke tujuh, kantong ke empat dengan ke lima,
dan kantong ke tiga dengan ke delapan. Sementara itu kantong ke dua dan ke
enam memiliki karakteristik berbeda dibandingkan kantong kemiskinan lainnya.
Pada kantong kemiskinan yang terbentuk, mayoritas penduduk miskin bekerja
pada sektor bukan pertanian dengan dominasi sektor ekonomi berasal dari industri
pengolahan.