Pemodelan Kelulusan Tepat Waktu Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Abstract
Salah satu indikator keberhasilan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor (SPs-IPB) dapat dilihat dari tingkat kelulusan tepat waktu mahasiswa SPs-
IPB. Seorang mahasiswa program magister membutuhkan waktu normal selama
empat semester untuk menyelesaikan studinya. Faktanya praktek di lapangan
masih ada mahasiswa SPs-IPB yang tidak dapat menuntaskan studinya dalam
waktu normal yang telah ditentukan. Ada banyak faktor yang meyebabkan
mahasiswa tersebut tidak dapat menyelesaikan studinya lulus tepat waktu. Untuk
itu, penelitian ini dilakukan untuk mengindentifikasi faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi kelulusan tepat waktu SPs-IPB.
Penelitian ini menerapkan metode semiparametrik yang menggunakan data
sekunder yaitu data tentang pengamatan kelulusan tepat waktu mahasiswa SPs-
IPB. Model semiparametrik yang digunakan yaitu model cox proportional hazard
yang memiliki asumsi bahwa fungsi hazard dari individu satu dan individu lain
adalah proportional. Salah satu keuntungan menggunakan model semiparametrik
yaitu tidak memerlukan informasi tentang distiribusi yang mendasari waktu
survival. Data kelulusan tepat waktu diduga cenderung tidak memenuhi asumsi
proportional hazard, karena ada beberapa peubah yang tidak konstan dari waktu
ke waktu yang menyebabkan asumsi proporportional tidak terpenuhi atau non
proportional hazard. Untuk mengatasi masalah tersebut, ada dua metode yang
dapat digunakan yaitu model extended cox proportional hazard dan stratified cox
proportional hazard dalam mengatasi kasus non proportional hazard. Dimana
dalam model stratified cox proportional hazard terdapat dua model yaitu model
stratified cox proportional hazard tanpa interaksi dan dengan interaksi. Pada
penelitian ini pemilihan model terbaik menggunakan nilai Akaike Information
Criteria (AIC).
Hasil akhir yang diperoleh dari proses analisis dengan menggunakan
software SAS 9.1 menjelaskan bahwa model stratified cox proportional hazard
tanpa interaksi lebih baik dibandingkan model lain dalam mengatasi kasus non
proportional hazard untuk data kelulusan tepat waktu mahasiswa SPs-IPB, karena
mempunyai nilai AIC yang paling kecil yaitu 5238.887. Berdasarkan pemodelan
dengan model stratified cox proportional hazard tanpa interaksi diperoleh faktorfaktor
yang mempengaruhi kelulusan tepat waktu mahasiswa SPs-IPB yaitu usia,
sumber dana, dan asal universitas.