Perubahan Fisiologi Pascapanen Pisang Barangan pada Berbagai Umur Petik dan Suhu Penyimpanan
Abstract
Pisang Barangan (Musa sapientum L) merupakan buah potensial untuk ekspor. Penanganan pascapanen yang tepat akan memberikan mutu pisang yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan fisiologi selama penyimpanan pada pisang dengan umur petik 11,12 dan 13 minggu setelah potong otong. Pisang dipanen, disortasi, direndam dalam larutan tawas selama 30 detik,dioles ropral pada bagian bonggol,selanjutnya disimpan pada suhu 13±1oC dan suhu ruang(28o±4oC). Perubahan yang diamati setiap 5 hari adalahwarna, kekerasan, TPT (total padatan terlarut), bagian yang dapat dimakan (edible part), vitamin C sedangkan yang diukur setiap hari adalah susut bobot dan laju respirasi. Hasil percobaan menunjukkan pisang denganumur petik 12-13 minggu mencapai indekskematangan 5pada hari ke-9 (kekerasan kulit 1.5 kgf, TPT 25obrix, edible part 73%),dan pada harike-28 untuk penyimpanan suhu rendah (kekerasan 2.20kgf, TPT 24obrix, edible part 72%). Pisang umur petik 11 minggu, mencapai indeks kematangan5 pada penyimpanan hari ke-10 (kekerasan 2.30 kgf, TPT 23obrix, edible part 67%) di suhu ruang, danhari ke-28(kekerasan 3.06kgf, TPT 22.7obrix,dan edible part 66%) pada suhu rendah. Pada umur petik yang sama, perubahan fisiologi buah yang ada di sisir atas tidak berbeda dengan sisir bawah. Untuk penyimpanan jangka panjang disarankan menggunakan umur petik 11 minggu, sedang umur petik 12 minggu lebih ditujukan untuk waktu penyimpanan yang pendek.