Identifikasi Ikan Nila Betina Fungsional YY Secara Molekuler dan Produksi Jantan YY.
View/ Open
Date
2017Author
Sari, Sifa Fauziah Ganda
Alimuddin
Junior, Muhammad Zairin
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan nila jantan memiliki pertumbuhan lebih cepat daripada betina, sehingga
memberikan produksi yang besar >58%. Hal ini terjadi karena energi terfokuskan
pada pertumbuhan somatik. Tujuan penelitian ini adalah menguji akurasi metode
polymerase chain reaction (PCR) dalam identifikasi ikan nila betina YY, dan
produksi jantan YY. Induk ikan nila betina normal bergenotipe XX dikawinkan
dengan jantan normal XY. Keturunannya diberi perlakuan 17β-estradiol.
Kemudian jantan akan berubah menjadi betina secara fenotipe (sifat yang tampak
dari luar) dan diperoleh betina XY. Ikan betina XY dipelihara hingga matang
gonad, dan dikawinkan dengan jantan normal XY, keturunan dibagi menjadi dua
sub-populasi, yaitu tanpa perlakuan estradiol (uji progeni II) dan dengan
perlakuan estradiol (uji progeni III). DNA genomik diekstraksi dari sirip ekor ikan
betina berumur 3–5 bulan, dilanjutkan PCR dengan primer yang didesain dari gen
MDG. Setelah matang gonad, uji progeni II dilakukan untuk memperoleh induk
jantan YY, dan uji progeni III untuk mencari betina YY dengan menganalisis
keturunannya menggunakan metode histologi pewarnaan asetokarmin. Hasil
analisis PCR menunjukkan bahwa ikan betina YY memiliki pita DNA produk
PCR berukuran 200 bp dan 500 bp, sedangkan betina XX hanya ada pita DNA
berukuran 200 bp. Melalui uji progeni, diketahui bahwa induk betina YY
memiliki keturunan >90% jantan, sedangkan induk XY <90%. Secara total
diperoleh sebanyak 1 ekor ikan betina YY dari 6 ekor yang diperiksa. Sementara
untuk induk jantan YY diperoleh sebanyak 19 ekor. Dengan demikian, metode
PCR dengan marka MDG dapat digunakan untuk mengidentifikasi betina YY
secara lebih cepat.
Collections
- UT - Aquaculture [2037]