Kadar Imunoglobulin G Total Anak Sapi Frisian Holstein yang Diinduksi Kolibasilosis dan Diobati dengan Antibiotika Sulfadiazin Trimetoprim.
View/ Open
Date
2017Author
Prawira, Satya
Murtini, Sri
Esfandiari, Anita
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian antibiotika
Sulfadiazin Trimetoprim terhadap kadar imunoglobulin G (IgG) total anak sapi Friesian
Holsetein yang diinduksi kolibasilosis dan diobati dengan antibiotika Sulfadiazin
Trimetoprim. Sebanyak 12 ekor anak sapi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kontrol
negatif (tidak diinfeksi Eschericia coli dan tidak diobati dengan antibiotik), kontrol positif
(diinfeksi Eschericia coli, tidak diobati dengan antibiotika) dan perlakuan (diinfeksi
Eschericia coli dan diobati dengan antibiotika). Semua anak sapi diinfeksikan Eschericia coli
dengan dosis 5 x 1010 colony forming unit/ekor secara oral pada 0 jam kecuali kelompok
kontrol negatif. Pemberian antibiotika dilakukan setelah anak sapi menunjukan gejala klinis
diare. Antibiotika diberikan secara intra-muskular dengan dosis sebanyak 6 mg/50 Kg berat
badan sekali sehari selama 3 hari. Sampel darah diambil melalui vena Jugularis pada 0 jam
(sebelum induksi), 12, 24, 48, 72 dan 168 jam sesudah induksi untuk dianalisis terhadap
kadar IgG total. Analisis IgG total dilakukan menggunakan teknik Enzyme Linked
Immunosorbant Assay, metode tidak langsung. Hasil pengamatan menunjukan kadar IgG
total tidak berbeda nyata antar kelompok (P>0.05) sepanjang pengamatan berlangsung.
Namun demikian kadar IgG total pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kadar IgG total pada
kelompok kontrol positif cenderung berfluktuasi, sedangkan kelompok perlakuan cenderung
memiliki kadar IgG total yang stabil tinggi sepanjang waktu pengamatan. Dapat disimpulkan,
pemberian antibiotika Sulfadiazin Trimetoprim pada anak sapi yang diinfeksi Eschericia coli
K-99 tidak mempengaruhi kadar IgG total dalam serum dan terbukti belum efektif
menghambat infeksi Eschericia coli dan menyembuhkan gejala klinis diare