Perbandingan Kebutuhan Koagulan Al2(SO4)3 dan PAC untuk Pengolahan Air Bersih di Water Treatment Plant PDAM Kota Bandung.
View/ Open
Date
2017Author
Ramadhansyah, Muhammad Haykal Nur
Saptomo, Satyanto Krido
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, karena air merupakan gizi makro yang sangat penting. Water treatment plant (WTP) PDAM Kota Bandung menggunakan Sungai Cisangkuy dan Cikapundung sebagai sumber air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kualitas air dengan menggunakan koagulan tawas dan PAC di WTP Badaksinga PDAM Kota Bandung, mengetahui dosis optimum masing-masing koagulan serta mengevaluasi bak koagulasi di WTP Badaksinga PDAM Kota Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode jar test. Berdasarkan hasil penelitian, dengan menggunakan salah satu data pada tanggal 18 April 2017, dengan kekeruhan air baku sebesar 32 NTU, koagulan PAC lebih baik dibandingkan tawas. Dengan dosis optimum PAC sebesar 26 ppm maka kekeruhan hanya 2,09 NTU, TSS sebesar 1 mg/l dan TDS sebesar 67,7 mg/l. Dengan dosis optimum tawas sebesar 29 ppm didapatkan kekeruhan 3,85 NTU, TSS 3 mg/l dan TDS sebesar 67,2 mg/l. Rata – rata nilai efisiensi penggunaan koagulan PAC dan tawas adalah 92,84 % dan 91,99%. Hasil kedua koagulan tersebut memenuhi kriteria standar baku mutu kualitas air bersih yang berlaku di Indonesia. Bak koagulasi digunakan secara optimal, karena dosis koagulan yang digunakan di lapangan selalu disesuaikan dengan hasil jar test.