Analisis Karakteristik dan Umur Simpan Beberapa Genotipe Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Hasil Pemuliaan.
View/ Open
Date
2017Author
Noerlianti, Indrie
Purwanto, Y. Aris
Khumaida, Nurul
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan komoditas umbi-umbian penghasil karbohidrat, yang memiliki umur simpan singkat dan cepat mengalami perubahan penurunan mutu. Perubahan mutu umbi segar dipengaruhi oleh perubahan sifat fisik dan kimia. Salah satu upaya untuk mendapatkan ubi kayu yang memiliki umur simpan lebih panjang, yaitu meningkatkan keragaman genetik dengan pemuliaan tanaman secara mutasi menggunakan mutagen fisik (iradiasi sinar gama). Upaya tersebut untuk menghasilkan genotipe yang lebih baik daripada tanaman asalnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik beberapa genotipe ubi kayu hasil pemuliaan serta mengetahui persentase kerusakan ubi kayu selama penyimpanan suhu ruang untuk menduga umur simpan ubi kayu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu genotipe ubi kayu. Genotipe ubi kayu terdiri atas tiga genotipe mutan potensial, yaitu MG1 (G21544), MG2 (G31511), dan MG3 (G21541) yang berasal dari populasi Gajah. Karakteristik morfologi ubi kayu segar yang diamati adalah bentuk umbi, warna kulit luar umbi, dan warna daging umbi. Karakteristik fisik dan kimia sebagai parameter mutu yang diamati selama penyimpanan meliputi laju respirasi, susut bobot, kadar air, kadar pati, kekerasan, dan kerusakan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa genotipe ubi kayu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kerusakan selama penyimpanan suhu ruang. Namun, perbedaan genotipe mutan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju respirasi, susut bobot, kadar air, kadar pati, dan kekerasan umbi. Perubahan mutu umbi ubi kayu segar selama penyimpanan digunakan untuk mengetahui umur simpan umbi. Umur simpan umbi ubi kayu MG1, MG2, dan MG3 secara berurutan adalah 2, 4, dan 8 hari setelah panen (HSP).