MORFOLOGI SPERMATOZOA DARI EPIDIDYMIS DOMBA PASCA PENYIMPANA N PADA SUHU 4° C
View/ Open
Date
2014Author
Lestari, Citra Ayu
Karja, Ni Wayan Kurniani
Metadata
Show full item recordAbstract
Epididimis adalah bagian dari organ reproduksi jantan dimana spermatozoa yanng matur disimpan . Spermatozoa dari kauda epididimis mempunyai kemampuan memfertilisasi oosit yang sama dengan spermatozoa dari ejakulat. Spermatozoa dari epididimis sudah digunakan
untuk memproduksi offspring dari hewan dengan genetik unggul atau satwa yang sudah
terancam punah (An et a/., 1999; Songsasen et a/., 1998). Setelah kematian hewan, spermatozoa dari epididymis masih dapat bertahan hidup untuk periode waktu tertentu tergantung pada cara penanganan terhadap epididimis pasca kematian hewan. Semakin cepat spermatozoa dikoleksi dari epididimis setelah kematian _hewan semakin bagus kualitas spermatozoa yang diperoleh, akan tetapi hal tersebut sering tidak dapat dilakukan dengan segera karena tidak tersedianya laboratorium atau teknisi di tempat kematian hewan. Penyimpanan atau transportasi epididimis pada suhu 4° C adalah satu metode yang potensial untuk memperpanjang viabilitas spermatozoa dalam epididimis sampai spermatozoa dapat dipreservasi. Pada Domba, terjadi penurunan karakteristik (motilitas, viabilitas, dan keutuhan membran plasma spermatozoa) spermatozoa seiirng dengan lamanya periode penyimpanan epididymis pada suhu 4° C (Karja et a/., 2013). Persentase morfologi normal spermatozoa juga dilaporkan dapat berkontribusi terhadap daya fertilisasi spermatozoa. Oleh karena itu pada penelitian ini kami mengkaji morfologi spermatozoa dari kauda epididymis pasca penyimpanan pada suhu 4° C.
Collections
- Proceedings [2790]