Respon Morfologi dan Fisiologi Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) terhadap Cekaman Salinitas
Abstract
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu tanaman sayuran
penting dari marga Allium yang sangat populer dalam dunia kuliner yaitu sebagai
bumbu masakan. Selain itu saat ini bawang merah sedang dikembangkan sebagai
obat tradisional. Peningkatan produksi bawang merah dapat dilakukan salah
satunya dengan perluasan lahan produksi melalui pemanfaatan lahan sub optimal,
seperti lahan-lahan salin. Cekaman salinitas didefinisikan sebagai konsentrasi
garam terlarut yang tinggi di dalam larutan tanah sehingga mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Konsentrasi garam yang terlarut dinyatakan dalam electric
conductivity (EC), dan tanah-tanah salin umumnya memiliki EC ≥ 4 mS cmˉ¹.
Tanaman mempunyai kemampuan untuk beradaptasi secara morfologi dan
fisiologi terhadap cekaman salinitas. Tingkat toleransi tanaman terhadap salinitas
beragam antar varietas dalam suatu spesies tanaman. Koleksi bawang merah milik
Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB belum diketahui karakter
toleransinya terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari respon morfologi dan fisiologi beberapa varietas tanaman bawang
merah terhadap cekaman salinitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai dasar ilmiah dalam pemilihan genotipe bawang merah yang
dapat digunakan untuk pengembangan varietas bawang merah yang toleran
cekaman salinitas.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan
November 2015. Sebanyak 6 varietas bawang merah (Brebes, Maja Cipanas,
Pancasona, Bali Karet, Sumenep, dan Manjung) hasil koleksi PKHT IPB
digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah
6 varietas bawang merah dan faktor kedua adalah perlakuan salinitas dengan 4
taraf (0-1, 2-4, 5-7, 8-10 mS cmˉ¹). Peubah morfologi yang diamati meliputi tinggi
tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang akar, jumlah umbi, bobot umbi,
dan bobot akar, sedangkan peubah fisiologis yang diamati meliputi kadar air
relatif daun, kandungan klorofil, kandungan prolin daun, dan kadar
malondialdehid daun. Pengelompokan tingkat toleransi tanaman bawang merah
terhadap cekaman salinitas berdasarkan nilai stress susceptibility index (SSI).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman salinitas menurunkan tinggi
tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, jumlah umbi, bobot basah umbi, bobot
kering umbi, bobot basah akar, dan bobot akar kering per rumpun, tetapi
mendorong pertumbuhan akar. Cekaman salinitas juga menurunkan kandungan air
relatif dan kandungan klorofil daun, namun kandungan prolin daun dan
kandungan malondialdehid daun meningkat seiring meningkatnya tingkat salinitas.
Berdasarkan nilai stress susceptibility index, varietas Brebes, Pancasona, Sumenep,
dan Maja Cipanas tergolong varietas moderat toleran terhadap salinitas.