Karakteristik Tempat Bersarang Pecukpadi Kecil (Phalacrocorax niger) dan Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) di Sumatera Utara
View/ Open
Date
2017Author
Hikmatullah, Desy
Perwitasari, Dyah
Mulyani, Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa spesies burung air biasa berbiak bersama-sama dalam suatu area
dan sering disebut sebagai koloni berbiak. Koloni berbiak di Desa Tanjung Rejo,
Sumatera Utara dihuni oleh beberapa spesies yaitu; Cangak Besar Ardea alba,
Cangak Abu Ardea cinerea, Cangak Merah Ardea purpurea, Kuntul Kecil Egretta
garzetta, Kuntul Perak Egretta intermedia, Kuntul Kerbau Bubulcus ibis,
Kowakmalam Abu Nycticorax nycticorax dan Pecukpadi Kecil Phalacrocorax
niger. Mekanisme pergiliran masa puncak berbiak dan pemilihan tempat
bersarang yang spesifik antara setiap jenis burung air sangat penting untuk dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya kompetisi dalam koloni berbiak. Populasi
yang besar dalam koloni berbiak Desa Tanjung Rejo dapat menyebabkan
kebutuhan ruang tempat bersarang menjadi terbatas, khususnya bagi jenis yang
memiliki masa puncak berbiak yang bersamaan, yaitu pada Pecukpadi Kecil
dengan Kuntul Kerbau. Mekanisme pemilihan tempat bersarang yang berbeda
sangat penting untuk mengurangi potensi kompetisi terhadap sumberdaya yang
tersedia pada burung-burung yang memiliki masa puncak berbiak bersamaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan karakteristik
tempat bersarang dan (2) menganalisis faktor yang menentukan pemilihan tempat
bersarang Pecukpadi Kecil dan Kuntul Kerbau yang memiliki puncak masa
berbiak yang bersamaan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Sumatera
Utara selama musim berbiak burung air mulai bulan Januari sampai Mei 2014.
Pengukuran sarang aktif dilakukan untuk mengungkapkan karakteristik vegetasi
tempat bersarang yang meliputi jenis dan ukurannya; posisi sarang; ukuran dan
dimensi sarang.
Pecukpadi Kecil memilih pohon sebagai tempat bersarang yaitu pada jenis
buta-buta Excoecaria agallocha, mengkudu Morinda citrifolia dan bakau
Rhizophora apiculata dan R. stylosa. Sementara itu, Kuntul Kerbau menempatkan
sarang pada berbagai jenis dan tipe vegetasi yang terdapat dalam area koloni
berbiak, dengan jumlah terbesar pada jenis jeruju Acanthus ebracteatus yang
berupa semak, mengkudu Morinda citrifolia dan api-api Avicennia alba yang
berupa pohon.
Perbandingan karakteristik tempat bersarang yang diukur menunjukkan
bahwa Pecukpadi Kecil memiliki karakteristik tempat bersarang yang spesifik dan
berbeda nyata (p<0,05) bila dibandingkan dengan Kuntul Kerbau. Dari sebelas
variabel yang diukur, hanya tiga variabel yang menunjukkan nilai yang tumpang
tindih dan tidak berbeda nyata (p>0,05) di antara kedua spesies tersebut.
Pecukpadi Kecil memilih posisi tempat bersarang yang lebih tinggi dari pada
Kuntul Kerbau yang ditunjukkan dari nilai tinggi pohon sarang, tinggi sarang dan
proporsi sarang pada pohon.
Kuntul Kerbau menempati pohon sarang yang memiliki diameter batang
yang lebih besar namun memiliki ukuran cabang penyangga sarang yang lebih
kecil daripada Pecukpadi Kecil. Kuntul Kerbau dan Pecukpadi Kecil tidak
menunjukkan kecenderungan pemilihan tempat bersarang pada pusat koloni.
Sarang Kuntul Kerbau tergolong sarang panggung; dengan permukaan melebar
dan tersusun oleh sedikit ranting, sedangkan sarang Pecukpadi Kecil tergolong
sarang mangkuk; permukaan mencekung seperti mangkuk, tersusun rapat dari
ranting dan daun.
Pecukpadi Kecil menggunakan pohon sarang bersama dengan jenisnya
sendiri atau dengan Cangak Besar Ardea alba dan Cangak Abu Ardea cinerea.
Kuntul Kerbau umumnya bersarang mengelompok dengan sarang Kuntul Kecil
Egretta garzetta dan Kuntul Perak Egretta intermedia.
Faktor pemilihan tempat bersarang Pecukpadi Kecil adalah ukuran
vegetasi, posisi sarang dan kestabilan sarang. Sementara itu faktor pemilihan
tempat bersarang pada Kuntul Kerbau adalah penempatan sarang pada pohon,
posisi sarang dan perlindungan sarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pemilihan tempat bersarang oleh Pecukpadi Kecil, berupa pemilihan jenis vegetasi
tertentu dan tempat bersarang yang berbeda dengan tempat bersarang Kuntul
Kerbau dapat mengurangi adanya kompetisi dalam pemilihan tempat bersarang
pada kedua spesies.